JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2019 telah resmi berakhir. JPI 2019 dilangsungkan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada 1-6 November.
JPI 2019 ditutup dengan upacara penutupan di Stadion Maesa Tondano, Selasa (5/11/2019) malam.
Pada pelaksanaan penutupan, dipentaskan tarian tradisional Minahasa, Katrili, yang diikuti oleh para peserta jambore dari 34 provinsi.
Selain itu, diserahkan juga trofi juara sejumlah kategori lomba, dari mulai stand pameran terbaik, lomba poco-poco, dan parade budaya.
Asisten Deputi Bidang Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Arifin Madjid mengatakan, dari evaluasi pihaknya menilai antusias warga Minahasa sangat besar pada kegiatan ini.
Bahkan ada keinginan masyarakat agar bisa diperpanjang.
"Tetapi batasan waktu juga yang harus kami sesuaikan," kata Arifin yang mewakili Menpora Zainudin Aiman saat acara penutupan.
Arifin mengapresiasi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang memberikan dukungan penuh untuk suksesnya kegiatan tersebut.
Sementara itu, Bupati Minahasa, Royke Roring menilai JPI 2019 memberikan kesan yang baik bagi masyarakat dan pemerintah sebagai tuan rumah.
"Kami merasakan kesan yang luar biasa dengan kegiatan ini, baik itu bagi masyarakat maupun pemerintah kabupaten. Saya berharap para peserta juga mendapatkan kesan yang sama saat berada di Minahasa," kata dia.
Selain itu, lanjut Royke, kegiatan seperti ini membuat masyarakatnya juga dapat mengenali keanekaragaman budaya dan kerajinan yang ada di Tanah Air.
"Demikian juga masyarakat kami bisa mengenal Indonesia yang begitu kaya baik dalam bentuk kerajinan maupun budaya. Ini akan menjadi kenangan manis bagi kami," pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/07/14010018/jambore-pemuda-indonesia-2019-resmi-berakhir