Mantan pelatih Barito Putera ini menilai, The Guardian, julukan Bhayangkara FC, mampu membuat kejutan.
Pelatih yang karib disapa Jacko tersebut mengakui, Bhayangkara FC bukan tim yang bisa diremehkan.
Meskipun dalam kondisi yang bisa dibilang tidak begitu bagus, juara Liga 1 2017 tersebut belum habis. Ini menjadi sinyal yang mengancam Mutiara Hitam, julukan Persipura.
“Kami menghadapi Bhayangara FC, tim yang memliki niat untuk juara. Meskipun menyandang status tim baru tetapi mereka mampu menjadi juara pada tahun 2017. Itu menunjukan kami tidak boleh meremehkan mereka,” katanya.
Jacko pun tak mau menjadikan hasil pertemuan pertama sebagai acuan. Dalam putaran pertama, Persipura menang 1-0 atas Bhayangkara FC.
Sang pelatih mengakui, hasil tersebut tidak bisa menjamin mereka bisa meraih hasil serupa karena kedua tim sudah sama-sama berubah, baik dari segi pemain, pelatih dan juga kualitas.
“Pada putaran pertama kami menang 1-0, tetapi sejarah tidak akan berpengaruh pada pertandingan nanti," ujarnya.
"Pertandingan nanti sejarah baru. 90 menit yang akan menentukan bukan 90 menit yang lalu dan tidak berlaku sama sekali untuk pertandingan nanti."
Jacko pun tidak memasang target.
Ia memilih lebih fokus untuk mempersiakan sebaik mungkin Titus Bonai dan kawan-kawan karena diyakininya, hasil terbaik akan datang kepada siapa yang berusaha paling keras.
“Sehingga saya tidak berani bilang target berapa atau apa. Target saya adalah mempersiapkan tim sebaik mungkin. Semoga besok menjadi hari yang baik untuk kami dan mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya.
Persipura saat ini menempati peringkat ketiga klasemen sementara Liga 1 2019. Mereka mengoleksi 43 poin dari 24 laga, terpaut 13 angka dari Bali United yang ada di puncak.
Sementara itu, Bhayangkara FC menempati peringkat ke-10. Mereka mengumpulkan 32 poin dari 26 laga yang sudah dimainkan.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/07/12000038/persipura-vs-bhayangkara-mutiara-hitam-tak-berani-bicara-target