KOMPAS.com – Mesut Oezil menyatakan dirinya tetap bertahan di Arsenal meski jadi kambing hitam atas rentetan hasil buruk yang dialami klubnya
Mesut Oezil sejatinya sudah merasa mendapat hujatan dari banyak fans Arsenal karena dianggap tampil kurang menjanjikan.
Pemain asal Jerman tersebut bahkan mengatakan bahwa dia kerapkali dijadikan biang keladi atas kurang garangnya Arsenal jika bertemu dengan anggota big six.
Kesal atas pemberitaan negatif yang selalu menerpa dirinya, Oezil akhirnya melakukan pembelaan.
Oezil mengungkapkan kekecewaannya dalam suatu wawancara yang disiarkan oleh salah satu media yaitu The Ahletic.
Menurut mantan gelandang Real Madrid itu, jika klubnya kalah memang karena lawan lebih baik dari Arsenal. Oezil pun geram karena dirinya selalu disalahkan saat Arsenal kalah.
"Selalu saja ada mantan pemain yang tampil di televisi dan mengkritik penampilan saya," ucap Oezil, dikutip BolaSport dari Football London.
"Jika kami bermain buruk dalam setiap pertandingan itu selalu menjadi salahku. Para fans berharap saya membuat perbedaan tetapi itu tidak setiap saat," lanjutnya.
Pemain yang memiliki darah Turki itu baru bermain sekali dalam liga pada musim ini saat Arsenal bermain imbang melawan Watford.
Menurut Oezil, tidak ada istilah pertandingan besar ataupun kecil, semua pertandingan sama beratnya di Liga Inggris.
"Saya bukan satu-satunya pemain di dalam tim, dan juga beberapa rival kami juga lebih baik dari kami," tutur Oezil.
"Dan juga apa maksud dari pertandingan besar dan kecil. Di Liga Inggris siapa pun bisa saling mengalahkan, seperti Wolves dan Norwich yang mengalahkan Man City," sambungnya.
Oezil didepak dari skuad utama Arsenal musim 2019-20 oleh Unai Emery. Tetapi Oezil menyatakan ia ingin bertahan di Arsenal hingga masa kontraknya habis.
"Anda dapat melewati masa-masa sulit, tetapi itu bukan alasan untuk melarikan diri dan saya tidak akan melakukannya. Saya di sini hingga akhir kontrak saya," ujar Oezil mengakhiri.
Emery dikabarkan tidak senang dengan penampilannya saat latihan. Oezil dinilai malas dan kurang bekerja keras.
Pelatih asal Spanyol tersebut justru lebih memilih memainkan pemain muda seperti Matteo Guendouzi dan Joe Willock. (Adi Nugroho)
https://bola.kompas.com/read/2019/10/18/11410088/mesut-oezil-tetap-bertahan-di-arsenal-meski-menjadi-kambing-hitam