Kelangsungan laga Barcelona versus Real Madrid diliputi tanda tanya menyusul tensi politik yang sedang panas akibat kerusuhan referendum Catalunya.
Akibat kerusuhan tersebut, Mahkamah Agung Spanyol baru saja memutuskan vonis hukuman penjara 9 sampai 13 tahun kepada sembilan tokoh separatis.
Sembilan tokoh separatis tersebut didakwa bersalah atas keterlibatan dalam deklarasi kemerdekaan Catalunya pada Oktober 2017 silam.
Karena waktu vonis yang berdekatan dengan laga El Clasico, pertandingan antar-kedua tim dinilai bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang menentang putusan pengadilan.
Sebab, laga El Clasico kerap mampu mengundang antusiasme penonton di seluruh dunia.
El Clasico sejatinya berlangsung pada 26 Oktober mendatang di Camp Nou bahkan besar kemungkinan bakal diundur.
Kedua klub pun kini sibuk mencari opsi yang memungkinkan agar laga bisa tetap digelar di tengah tensi politk yang memanas.
Laporan terbaru dari AS, Kamis (17/10/2019), menyebut bahwa kubu Blaugarana menyarankan agar partai tetap digelar dilaksanakan di tempat semula, tetapi tanpa penonton.
Sebelumnya, Barca menolak opsi untuk memindahkan pertandingan ke markas Madrid di Santiago Bernabeu.
Bermain tanpa dukungan penonton bukanlah hal baru bagi Barcelona. Mereka pernah mengalami hal tersebut ketika menjamu Las Palmas pada 1 Oktober 2017.
Pemerintah Spanyol juga mengusulkan agar El Clasico digeser menjadi 18 Desember atau mundur dua bulan dari jadwal awal.
Usulan Pemerintah Spanyol tersebut bertepatan dengan digelarnya putaran pertama Copa del Rey musim ini.
Beruntung jadwal pertandingan Barcelona dan Real Madrid belum bertanding sesuai jadwal Copa del Rey.
Sumber serupa menyebut bahwa Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) baru akan mengambil keputusan setelah melakukan voting bersama pemerintah.
Pemerintah Spanyol dan operator pertandingan La Liga Spanyol akan mengumumkannya pada 21 Oktober mendatang. (Ade Jayadireja)
https://bola.kompas.com/read/2019/10/17/18300008/karena-situasi-di-catalunya-el-clasico-terancam-tanpa-penonton