Marc Marquez telah mengukuhkan diri sebagai pebalap terbaik di kelas MotoGP 2019 seusai finis pertama di GP Thailand pada Minggu (6/10/2019) yang lalu.
Pebalap asal Spanyol itu mengaku seusai menjuarai dua seri yang berada di tanah Matador, dia semakin termotivasi untuk menjadi pebalap terbaik.
Merefleksikan kesuksesan gelar MotoGP 2019, Marquez merasa kemenangannya pada GP Spanyol sangat penting karena dia sempat gagal finis pada GP Amerika Serikat.
Saat itu, kemenangan tersebut membuat pebalap berusia 26 tahun itu unggul dalam klasemen dengan satu poin di depan pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins.
Sejak itu, Marquez mempertahankan posisinya di puncak klasemen hingga akhirnya mengunci gelar juara dunia pada MotoGP Thailand 2019, 6 Oktober lalu.
"Kami mengincar Jerez setelah kesalahan di Austin. Kala itu, kami menang dengan cara yang sama seperti yang kami inginkan untuk menang di Austin," kata Marquez dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Ada 25 poin, tetapi Anda menunjukkan kepada pesaing Anda bahwa kepercayaan diri, keinginan, dan mentalitas yang kami miliki tetap sama," ucap Marquez.
Marquez juga mengaku over pede saat memimpin balapan MotGP Amerika Serikat yang menjadi satu-satunya balapan yang tidak memberikan poin baginya.
"Kelebihan rasa percaya diri membuat kesalahan bisa datang. Itu terjadi dalam balapan yang paling tidak kami duga yaitu di Austin," ujar Marquez.
"Saya terlalu santai sehingga jatuh. Itulah mengapa Anda harus selalu fokus sepenuhnya, Anda tidak bisa bingung, dan Anda harus belajar dari kesalahan," tutur pebalap berusia 26 tahun tersebut.
Selain dari gelar dunia untuk pebalap, MotoGP juga memberikan trofi bagi juara dunia kategori tim terbaik dan konstruktor.
Oleh karena itu, Marquez akan coba tetap tampil trengginas pada seri balap MotoGP Jepang di Twin Ring Motegi, 11-13 Oktober mendatang. (Delia Mustikasari)
https://bola.kompas.com/read/2019/10/11/09400078/gp-spanyol-dan-catalunya-jadi-titik-balik-marquez-juarai-motogp