Belum Ingin Pensiun, Buffon Ditunjuk Jadi Duta PBB

KOMPAS.com - Kabar menggembirakan datang dari penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon, yang resmi ditunjuk sebagai Duta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kiper berusia 41 tahun itu diberi mandat sebagai Duta PBB untuk Program Pangan Dunia (WFP) pada Kamis (10/10/2019) waktu setempat.

Tugasnya tak lain untuk menyelamatkan dan mengubah kehidupan dengan memberikan bantuan makanan kepada sekitar 90 juta orang yang terkena dampak konflik dan bencana alam.

Dengan mandat tersebut, Buffon berkesempatan mengunjungi 83 negara di mana WFP melakukan kegiatan untuk membantu yang kesulitan.

Selain itu, WFP juga melibatkan orang-orang melalui media sosial dengan target mencapai Fame Zero pada 2030 secara bersama.

Istilah Fame Zero sendiri memberantas kelaparan dan kekurangan gizi sebagai salah satu tantangan besar saat ini.

Selain itu, Buffon bertugas untuk membantu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

"Saya sudah mengenal organisasi ini sejak 2003," kata Buffon dilansir situs resmi Juventus.

"Karena dalam laga Serie A di Udine, kami pergi ke lapangan dengan kostum yang memiliki simbol WFP," katanya.

"Saya bangga menjadi duta organisasi ini, ketika saya mendapat tawaran saya segera menerimanya. Pada masa depan, saya akan menyisihkan waktu dan membantu di lapangan," katanya.

Sementara itu, soal usianya yang sudah menginjak kepala empat, Buffon menegaskan belum memiliki rencana untuk gantung sepatu.

"Saya bangga kembali ke ruang ganti dengan rekan setim saya, memberi semangat fans dan petinggi klub lagi, pemain-pemain yang saling memiliki pengalaman, baik di dalam maupun luar lapangan pertandingan. Itulah mengapa saya memilih pilihan ini," kata Buffon dikutip Football Italia.

Bahkan, kembali berseragam Juventus di bawah besutan Maurizio Sarri, Buffon menyatakan ingin turut berperan dalam gelar scudetto yang ke-9.

"Sarri memiliki ide yang sangat jelas dan itu adalah karena dia telah bekerja di sepak bola selama 30 tahun, jadi pada saat itu dia banyak mengalami dan belajar, dari kesuksesan dan kegagalan," kata pria tiga anak ini.

"Dia yakin dengan apa yang dia katakan dan yang sampaikan kepada para pemain," katanya.