Sampah puntung rokok, paku, dan kabel itu diyakini berserakan usai pelaksanaan Indonesia Drum Corps Championship pada 3-6 Oktober lalu.
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, menyatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali menjadi korban kesewenang-wenangan pihak lain yang menyewa Stadion Madya.
Kepada Antara, Tigor mengaku bahwa persoalan itu belum tertangani dengan serius sehingga selalu terulang.
"Ya, memang sudah sering sekali banyak (penyewa lain) yang meninggalkan sampah, sehingga tim pelatnas atletik juga terganggu (latihannya), harus pindah ke lapangan belakang atau ke mana," ujar Tigor kepada Antara, Senin (7/10/2019).
"Ini sering terjadi. Saya sering bicara (kepada pengelola GBK), solusinya juga belum ada yang tepat, komitmen juga belum terwujud. Jadi bagi kami sederhana saja, kalau latihannya sendiri tidak lancar, bagaimana mau mencapai target prestasi."
Tigor sangat menyayangkan dengan penyewaan Stadion Madya oleh pihak lain sehingga tim pelatnas atletik harus tersingkir.
Dengan adanya penyewaan stadion itu, Tigor mengakui jadwal dan konsentrasi atlet menjadi terganggu.
Puntung rokok dan paku itu ditemukan oleh tim pelatnas atletik yang akan melakukan latihan persiapan menjelang SEA Games 2019 pada pagi ini.
Sampah-sampah yang berserakan difoto dan diunggah melalui akun Instagram @pasipusat.
Dalam unggahannya, PB PASI menyertakan foto puntung rokok, paku, dan kawat, sekaligus menandai Presiden Joko Widodo, Mensetneg Pratikno, dan Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto untuk memberikan perhatian dan komitmennya dalam memprioritaskan olahraga Indonesia.
https://bola.kompas.com/read/2019/10/07/20454528/stadion-madya-senayan-tercemar-puntung-rokok-dan-paku