KOMPAS.com - Bertandang ke kandang Kalteng Putra harus membuat Persebaya Surabaya bersabar dengan bencana daerah yang sedang terjadi.
Ya, kabut asap nampaknya bakal menyelimuti pertandingan antara Kalteng Putra kontra Persebaya Surabaya di Stadion Tuan Pahoe, Palangkaraya, Sabtu (14/9/2019).
Dilansir dari laman resmi Persebaya, bencana kabut asap masih menyelimuti Ibu Kota Kalimantan Tengah sejak pekan lalu.
Para pemain tim berjuluk Bajul Ijo harus langsung mengenakan masker selepas tiba di Bandara Tjilik Riwut, Senin (11/9/2019).
Suasana kabut asap pekat juga dirasakan pemain beridentitas warna hijau ini saat menjalani sesi match official training di Stadion Tuah Pahoe di hari berikutnya.
Bencana tersebut akibat dampak kebakaran hutan dan lahan di daerah sekitarnya.
Meski diselimuti kabut asap, jarak pandang masih relatif baik.
Akan tetapi, hal tersebut diperkirakan dapat mengganggu pernapasan para pemain.
Terkait kendala tersebut, PSSI maupun PT LIB tetap saja tidak memberikan opsi untuk bertandang ke stadion lain.
Oleh karenanya, Wolfgang Pikal berusaha meyakinkan skuadnya agar tidak mengambinghitamkan bencana tersebut.
Terbukti, Ruben Sanadi dkk tidak menggunakan masker saat menjalani sesi latihan di Stadion Tuah Pahoe.
"Kondisi cuaca memang seperti ini. Tetapi pemain Persebaya tidak terpengaruh sama sekali. Kami sudah tahu harus bagaimana," kata Pikal.
Dokter tim Persebaya, Pratama Wicaksana Wijaya terpaksa mengiyakan keputusan tetap berjalannya pertandingan tersebut.
"Terganggu iya, tapi tadi pagi masih latihan dan mereka (pemain) profesional," ujar pria yang akrab disapa Tommy itu.
Sebagai langkah antisipasinya, Tommy akan memberikan langkah tersendiri.
"Sekarang memang bisa memakai masker, namun tidak ada yang bisa dilakukan bila sudah pertandingan. Selain itu, pemain perlu jaga asupan cairan dalam tubuh dan konsumsi makanan sehat," tutupnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/12/15400068/jelang-kalteng-putra-vs-persebaya-kabut-asap-riau-masih-pekat