KOMPAS.com - Pendukung PSIM Yogyakarta, Brajamusti, telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait kericuhan yang terjadi saat laga Liga 2 2019 yang mempertemukan Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta.
Pada laga yang dihelat di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (2/9/2019) tersebut, kedua suporter terlibat bentrok saat menjelang laga berakhir.
Brajamusti melakukan aksi saling lempar botol hingga batu dengan pendukung tuan rumah, Persikmania dan Cyberxtreme, di tribune utara Stadion Brawijaya.
Alhasil, beberapa korban terluka pada bagian kepala karena terkena lemparan.
Seusai pertandingan, Brajamusti pun tidak bisa langsung kembali ke Yogyakarta lantaran masih tertahan hingga keesokan harinya.
Bertindak sebagai suporter tamu, Brajamusti merasa bersalah dan meminta maaf atas insiden tersebut.
Dalam press release mereka yang diterima Kompas.com pada Jumat (6/9/2019), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Brajamusti lewat Ketua Umum Muslich Burhanudin, sangat menyayangkan kericuhan tersebut.
Awalnya Brajamusti ingin bersilaturahmi dengan Persikmania dan Cyberxtreme, sehingga tidak ada niat mereka untuk membuat rusuh.
Muslich Burhanudin atau yang akrab disapa Thole, mewakili Brajamusti meminta maaf kepada masyarakat Kediri, terutama kepada elemen suporter sepak bola Kediri.
Sebagai wujud itikad baik, Brajamusti sudah bertemu langsung dengan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, di rumah dinas Wali Kota Kediri, pada 4 September 2019.
Pertemuan tersebut juga dihadiri jajaran pemerintah kota Kediri, pemerintah kota Yogyakarta, serta perwakilan dari kedua suporter.
Kedua belah pihak sepakat menjalin rekonsiliasi untuk memperbaiki hubungan antara pendukung PSIM Yogyakarta dan Persik Kediri.
Dalam pertemuan tersebut juga membahas kerugian material, seperti kendaraan yang rusak.
Kerugian tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan antar pemerintah kota.
Selain itu, Brajamusti juga menyatakan kesanggupan mereka untuk menjaga keamanan masyarakat Kediri yang sedang berwisata serta mahasiswa asal Kediri yang sedang menuntut ilmu di Kota Yogyakarta.
Satu hal yang tidak kalah penting lagi adalah DPP Brajamusti mengimbau kepada semua angggota mereka untuk menghentikan semua ujaran kebencian serta tindakan provokasi di media sosial.
Hal ini juga bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan sepak bola Indonesia.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/08/09000088/janji-suporter-psim-usai-ricuh-di-brawijaya-kediri