Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Matthijs de Ligt: Liga Italia "Lebih Egois" daripada Liga Belanda

KOMPAS.com – Bek termahal Juventus, Matthijs de Ligt, menilai Serie A ltalia sangat keras bila dibandingkan Liga Eredivisie Belanda.

Dilansir dari De Telegraaf, De Ligt berkomentar terkait debut perdananya yang kurang meyakinkan saat melawan Napoli pekan lalu.

"Pernyataan saya ini mungkin terdengar negatif, tetapi Liga Italia lebih egois dibandingkan dengan Belanda," ujar De Ligt.

Menurut De Ligt, adaptasinya dengan Juventus berjalan tidak mudah hingga saat ini.

De Ligt memang masih berjuang untuk menjadi pilihan reguler di Juventus.

Sang bek tengah harus rela duduk di bangku cadangan pada laga kompetitif pertama Juventus musim ini.

De Ligt baru mendapat kesempatan debut pada laga kedua Juventus melawan Napoli.

Kesempatan tersebut ia dapat setelah Juventus kehilangan bek tengah senior mereka, Giorgio Chiellini, yang mengalami cedera lutut karena retak anterior cruciate ligament (ACL).

Chiellini harus absen selama enam bulan dan De Ligt berpeluang mendapat untuk lebih sering tampil karena hal ini.

Selain berkomentar tentang debut perdananya di Serie A Italia, De Ligt juga berkomentar tentang bagamana dia beradaptasi dengan gaya permainan Si Nyonya Tua.

De Ligt mengakui banyak mendapat inspirasi bermain dari pemain bertahan Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen.

Keduanya memang merupakan jebolan dari akademi Ajax, dengan De Ligt meninggalkan Amsterdam pada bursa transfer musim panas ini untuk mengenakan seragam Bianconeri.

De Ligt mencoba mengadopsi gaya bermain Jar Vertonghen karena menilai dirinya merupakan inspirasi nyata di dunia sepak bola.

Dia berharap dapat mencurahkan segalanya terhadap sepak bola seperti halnya olahraga tersebut melahirkan talenta asal Belanda, seperti Van Persie, Robben, Koeman, dan Dirt Kyut.

"Saya tahu semua yang hebat. Ronald Koeman, Johan Cruyff, Marco van Basten, dan Ruud Gullit, tetapi sayangnya saya tidak pernah melihat mereka bermain sepak bola," kata De Ligt.

"Saya lebih merasa spesial mencontoh Jan Vertonghen. Sebagai pemain dengan nomor empat, dia adalah teladan saya di Ajax," katanya.

Terkait dengan adaptasinya di Juventus, dia menerangkan akan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil baik.

Dia menerangkan, ketika di Juventus, semua pemain punya program personal yang diatur.

Untuk setiap pemain, dia belajar apa yang diperlukan dan bekerja untuk meningkatkan beberapa aspek spesifik.

Pada akhir wawancara, De Ligt menyatakan dirinya bertekad untuk menjadi pesepak bola jawara macam Robin van Persie dan Arjen Robben.

Juventus secara resmi merekrut Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam pada Kamis (18/7/2019).

Matthijs de Ligt direkrut dengan nilai transfer mencapai 75 juta euro atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Selain itu, akan ada biaya tambahan sebesar 10,5 juta euro atau sekitar Rp 164 miliar yang kemudian akan dibayarkan Juventus.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/04/22000038/matthijs-de-ligt--liga-italia-lebih-egois-daripada-liga-belanda

Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke