KOMPAS.com - La Liga menyematkan elemen Batik Parang sebagai tema utama untuk acara peresmian La Liga musim 2019-2020 di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
La Liga melanjutkan komitmennya untuk hadir lebih dekat dengan para penggemar di seantero dunia.
Acara peresmian musim 2019-2020 diadakan di 35 tempat di berbagai belahan dunia untuk berbagi semangat dan kegembiraan dalam menyambut musim baru La Liga.
Di Indonesia, La Liga menggunakan elemen Batik Parang sebagai tema utama acara peresmian tersebut.
Disadur dari Infobatik.id, motif parang memiliki makna tinggi.
Bahasa simbol yang terkadung adalah sebuah pesan tak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah bergerak.
Pesan ini menekankan upaya La Liga yang tidak pernah berhenti berusaha untuk hadir lebih dekat dengan para penggemarnya dan juga turut mendukung perkembangan sepak bola Indonesia.
"Sejak pertama hadir di Indonesia pada 2017, La Liga selalu berusaha untuk menemukan cara terbaik dalam menjangkau para penggemar melalui berbagai inisiatif," tutur Rodrigo Gallego, Delegate of La Liga Global Network Indonesia.
"Musim ini, kami ingin menghadirkan sesuatu baru dengan menggabungkan elemen Batik dan La Liga, yang kami harap dapat menegaskan komitmen kami untuk lebih dekat lagi dengan Indonesia," ujarnya.
Rodrigo memulai presentasi dengan memperkenalkan klub-klub promosi 2019-2020, Granada, Mallorca, dan Osasuna.
Pembahasan lalu berlanjut ke nama-nama baru di Liga Spanyol seperti Frenkie de Jong, Eden Hazard, serta Joao Felix.
"Anda akan dengar banyak soal anak ini ke depannya," tutur Rodrigo saat berbicara mengenai nama terakhir tersebut di hadapan kru media yang berkumpul.
Selain itu, La Liga menunjukkan match ball anyar yang dirancang oleh PUMA.
Ia juga berbicara mengenai siaran laga-laga Liga Spanyol yang menggunakan salah satu teknologi paling canggih di dunia.
Kamera aerial nan modern beroperasi di 11 stadion di seluruh Spanyol, termasuk Real Sociedad, Getafe, dan Eibar, tiga stadion terkini yang mengadopsi teknologi tersebut.
Sedangkan, delapan stadion lain telah memiliki teknologi Replay360 derajat.
Produsi siaran pun mempunyai kualitas 4K Cinematic, dengan overlay yang bisa menayangkan statistik dan grafis di atas lapangan.
La Liga juga melakukan presentasi penggunaan VAR di Liga Spanyol musim lalu dengan tingkat kesuksesan dan akurasi pengambilan keputusan wasit-wasit di Spanyol mencapai 96,92 persen dari 91,5 persen pada musim sebelumnya.
Hal menarik lain adalah mars baru La Liga, yang merupakan hasil gubahan Lucas Vidal, komposer peraih penghargaan Emmy dan pengisi soundtrack berbagai film Hollywood.
Lagu ini menyadur suara dari 90 detak jantung calon bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya. Anda bisa mendengarkan lagu tema tersebut di video ini.
Rodrigo juga menginformasikan bahwa Liga Spanyol musim 2019-2020 bisa disaksikan di Tanah Air melalui beIN Sports dan SCTV.
Seusai presentasi, tim La Liga juga memberi kesempatan kepada para jurnalis yang hadir untuk mencoba tangannya dalam membatik dengan menggunakan canting.
Dimulai dengan Rodrigo sendiri, para awak media pun bergantian turun untuk mewarnai kain dengan gambar logo La Liga.
Sehubungan dengan tema mendukung perkembangan sepak bola Indonesia, Rodrigo juga berbicara mengenai acara La Liga Talks yang digelar bersama klub Liga 1, PSS Sleman, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada awal Agustus 2019.
Konferensi yang antara lain membahas soal sepak bola level grassroots tersebut merupakan yang pertama sepertinya di Indonesia.
Menurutnya, event seperti itu penting agar kedua pihak bisa saling belajar satu sama lain.
"Saya tak pernah berbicara soal membantu klub lokal atau industri lokal. Saya selalu menekankan kerja sama agar kami bisa sama-sama mengembangkan diri dan bertukar ilmu," tuturnya lagi.
"Bagi saya, penting untuk belajar apa yang bisa ditunjukkan industri sepak bola lokal kepada kami."
Rodrigo pun mengaku kagum dengan hasil diskusi di Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.
"Saya cukup terkejut setelah berbicara dengan pemegang kepentingan di PSS Sleman karena strategi mereka merupakan cara benar untuk mengembangkan dan memajukan sebuah klub," tuturnya lagi.
"Saya terkejut dengan ide mereka untuk akademi, serta aspek teknis dalam pengembangan grassroots," lanjutnya.
Rodrigo juga terinfokan oleh perkembangan terbaru di PSS Sleman dengan mundurnya CEO Viola Kurniawati dari pangku kepemimpinan klub.
Ia berharap bahwa program-program yang telah dicanangkan tetap berjalan siapa pun yang menjadi kepala berikutnya di klub tersebut.
"Pada akhirnya, seperti semua di industri lain, tak ada posisi yang abadi. Namun, saya pikir hal baik di sepak bola adalah menciptakan strategi jangka panjang. Tak peduli siapa pemimpinannya, jika strategi jangka panjang jelas, Anda maju terus karena itu adalah hal yang benar," tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/04/05000088/batik-parang-mengikat-la-liga-dan-indonesia