Dikatakan Umuh, kurban sembilan ekor sapi merupakan wujud syukur akan nikmat dan rezeki yang diberikan Tuhan kepadanya.
Menurut Umuh, apa yang didapatkan dan dimilikinya saat ini hanya titipan dari yang Maha Kuasa.
Dengan demikian, tidak ada alasan baginya untuk tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan.
"Alhamdulillah, tahun ini bisa kurban sembilan ekor sapi," kata Umuh saat ditemui di kediamannya, kawasan Kiaracondong, Kota Bandung, Minggu (11/8/2019).
"Ini wujud syukur saya kepada Allah SWT, karena ini semua hanya titipan Allah."
Umuh pun bercerita, semalam sebelum perayaan Idul Adha, dia hampir mendapatkan musibah.
Rumahnya hampir dilahap si jago merah karena kelalaiannya.
"Semalam hampir dapat musibah besar karena saya manasin kompor hampir satu jam, orang-orang sudah teriak, gedor-gedor pintu rumah karena asap sudah mengepul," tutur Umuh.
"Di situ saya baru ingat kompor belum dimatikan, saya lari ke dapur dan api menyala besar. Tetapi alhamdulillah, masih diselamatkan," sambung dia.
Setelahnya, Umuh mengaku menangis dan tidak bisa tidur lagi.
Dia pun merenungkan kejadian yang dialami tersebut.
Menurutnya, itu merupakan bentuk kasih sayang Tuhan kepadanya karena dengan kejadian tersebut, Umuh seakan diingatkan agar dirinya terus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.
"Saya sampai nangis berdoa kepada Allah. Saya bersyukur masih ditolong, masih diingatkan sama Allah, mungkin masih kurang yang dikeluarkan oleh saya," kata dia.
"Ya ini seperti tolak bala, karena masih ditolong sama Allah, masih diselamatkan," ucap Umuh.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/11/20185778/manajer-persib-bicara-soal-makna-kurban-dan-musibah-yang-hampir-menimpanya