Pada turnamen Thailand Open 2019, Della/Rizki dan Yulfira/Jauza sama-sama langsung tersingkir pada babak pertama.
Sang pelatih, Eng Hian, menegaskan bahwa kedua pasangan itu terancam kehilangan kepercayaan dari PP PBSI jika tak kunjung meningkatkan performa.
Eng Hian menyebut Della/Rizki akan kehilangan kesempatan masuk Olimpiade Tokyo 2020 jika tidak memperbaiki penampilan mereka dan menembus 10 besar dunia.
"Saya akan memberikan kesempatan sampai akhir tahun ini," ujar Eng Hian dikutip dari Badminton Indonesia, Sabtu (3/8/2019).
"Kalau mereka tidak bisa menembus top 10, saya akan stop memberikan kesempatan mereka untuk dapat tiket ke Olimpiade. Lebih baik kesempatan itu saya berikan kepada pemain-pemain muda," ujarnya.
Demikian pula Yulfira/Jauza yang dianggap Eng Hian belum menunjukkan grafik permainan menggembirakan.
Yulfira/Jauza, kata Eng Hian, sudah diberikan kesempatan sejak awal tahun 2019, tetapi progres mereka terkesan hanya jalan di tempat.
"Kejuaraan Dunia mungkin akan jadi turnamen terakhir pasangan ini (Yulfira/Jauza) kalau mereka tidak bisa menunjukkan hasil luar biasa," ucap Eng Hian.
Yulfira/Jauza mendapat kesempatan untuk bertanding di Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, pada 19-25 Agustus.
Hanya tiga pasangan ganda putri Indonesia yang mendapat undangan untuk berlaga di kejuaraan bergengsi ini, termasuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della/Rizki.
"Saya lihat ada masalah dengan motivasi mereka untuk mau menjadi lebih baik," ujar Eng Hian.
"Evaluasi setiap turnamen hampir selalu sama kekurangan dan kelemahannya di mana saja. Namun, saya tidak melihat usaha keras dari mereka untuk memperbaiki," ujarnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/03/16150078/peringatan-keras-pelatih-bagi-2-pasangan-ganda-putri-indonesia