Kepastian tersebut diungkap oleh Media Officer Persela, Arif Bachtiar.
Suporter sendiri sempat memasuki lapangan selepas laga.
Mereka sempat terlihat menunggu wasit Wawan Rapiko asal Riau untuk mempertanyakan keputusan memberikan hadiah penalti kepada Borneo pada pengujung pertandingan.
"(Suasana) tidak kondusif. Sudah komunikasi sama kedua tim dan match commisioner," ujar Arif saat dikonfirmasi Kompas.com.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut apakah jumpa pers yang biasa dan menjadi "barang wajib" yang dilakukan sebelum dan sesudah pertandingan itu ditunda atau tidak dilaksanakan, dia menjawab tak ada.
"Ditiadakan," ucap dia.
Saat berita ini ditulis, rombongan bus para pemain Persela sudah meninggalkan stadion, sementara para pemain dan ofisial Borneo FC masih tertahan di stadion.
Begitu juga wasit dan perangkat pertandingan yang lain, yang terpantau masih berada dalam ruangan wasit dengan penjagaan ketat dari aparat keamanan.
Adapun kejadian kurang kondusifnya situasi selepas pertandingan bermula dari keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti kepada Borneo FC di pengujung pertandingan
Hal itu terjadi saat kiper Persela Dwi Kuswanto kedapatan menanduk Wahyudi Hamisi dari Borneo FC dalam sebuah insiden di kotak terlarang.
Kedua pemain langsung diganjar kartu merah oleh wasit.
Wasit lalu membuat keputusan kontroversial memberikan penalti ke kubu Borneo dan membuat skor akhirnya imbang 2-2.
Dua gol Persela dipersembahkan oleh Alex dos Santos, sementara dari kubu Borneo dicetak oleh Renan da Silva dan eksekusi penalti Lerby Eliandry.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/29/22123648/suasana-tak-kondusif-konferensi-pers-persela-vs-borneo-ditiadakan