Pada babak pertama Indonesia Open 2019, Anthony berhadapan dengan pebulu tangkis China, Lu Guang Zu, yang sudah beberapa kali mengalahkan Tommy.
Berdasarkan data BWF Tournament Software, Tommy memang tercatat 3 kali kalah dari Lu Guangzu dari total 4 pertemuan.
Berkaca dari kekalahan Tommy itulah, Anthony kemudian belajar demi mengantisipasi permainan Lu Guang Zu.
Hasilnya, Anthony pun berhasil mengalahkan Lu Guang Zu dengan kedudukan rubber game 20-22, 23-21, 21-18 dan menyegel slot babak kedua Indonesia Open 2019.
"Saya memang sudah mewaspadai lawan, dia beberapa kali mengalahkan Mas Tommy, walaupun di pertemuan terakhir kalah," ujar Anthony yang dikutip dari Badminton Indonesia.
"Dengan dikirimnya dia (Lu Guang Zu) ke turnamen besar seperti ini, berarti ada yang spesial dari dia, dan saya kira dia adalah calon penerus generasi tunggal putra China."
Lu Guang Zu memang menjadi salah satu prospek cerah sektor tunggal putra China.
Pemain 22 tahun itu merupakan bagian tim China pada Piala Sudirman 2019, dan pernah menjuarai Canada Open serta Australian Open edisi tahun lalu.
"Dia pemain yang ulet, tidak mudah melakukan kesalahan sendiri dan tidak mudah dimatikan. Saya sudah siap capek dan siap susah di lapangan," ujar Anthony.
"Dari awal sudah ketat, tetapi saya kurang bisa memanfaatkan kesempatan di game pertama. Puji Tuhan saya akhirnya bisa menang."
Padababak kedua Indonesia Open 2019, Anthony akan berhadapan dengan Kantaphon Wangcharoen (Thailand).
Bagi Anthony, Wangchoaroen pemain dengan karakter pekerja keras, dan selalu siaga dalam mengejar bola.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/17/04300058/indonesia-open-2019-kegagalan-tommy-sugiarto-jadi-inspirasi-anthony-ginting