Pep Guardiola Tak Setuju Man City Disebut Boros

KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tak terima dengan anggapan klubnya bisa sukses seperti sekarang lantaran menghambur-hamburkan uang.

Selama satu dekade terakhir, Man City memang sukses mendominasi Inggris. Mereka menjuarai Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, sebanyak empat kali (2011-2012, 2013-2014, 2017-2018 dan 2018-2020).

Jumlah tersebut memang paling banyak dibandingkan tim lain seperti Chelsea (3 kali), Manchester United (3 kali), atau Leicester City (1 kali).

Berkat kesuksesan Man City itu, muncul narasi bahwa tim berjulukan The Citizens itu bisa sukses karena boros dalam membeli pemain.

Merasa tak terima, Pep Guardiola langsung membantah dengan beredarnya kabar tersebut. 

Pelatih asal Spanyol itu menyebut bahwa "investasi" Man City sudah dilakukan dengan cara yang tepat.

"Tanpa investasi yang Man City lakukan, kami tidak akan sampai di titik ini," ujar Pep, seperti dilansir BolaSport dari Marca.

Pep Guardiola menambahkan bahwa sepak bola modern menuntut klub untuk terus belanja pemain. Sejumlah klub di Eropa juga melakukan cara yang sama seperti Man City.

"Chelsea pernah melakukannya, Real Madrid juga sudah menghabiskan 300 juta euro (Rp 4,8 triliun) untuk membeli pemain," lanjutnya.

"Barcelona juga mendatangkan banyak pemain yang harganya lebih dari 100 juta euro (Rp 1,5 triliun)."

Aktivitas transfer Man City yang jor-joran dalam beberapa tahun terakhir memang efektif untuk mendatangkan banyak trofi.

Pada 2009, taipan asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour, mengambil alih klub yang bermarkas di Stadion Etihad itu.

Sejak saat itu pula, Man City sudah mampu mengoleksi 10 trofi di berbagai ajang. Sayang, klub rival sekota Manchester United ini belum menjuarai Liga Champions. (Sri Mulyati)