Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Louis van Gaal Benarkan Kecurigaan Fans Manchester United

KOMPAS.com - Mantan pelatih Manchester United, Louis van Gaal, memang selalu terbuka dalam menyuarakan pendapatnya. Terkini, pelatih asal Belanda itu berbicara blak-blakan kepada Guardian mengenai masanya di kubu Old Trafford.

Aloyisus Paulus Maria van Gaal menukangi Manchester United antara 2014 dan 2016.

Ia datang ke Manchester United menyusul karier gemilang sebagai pelatih. Antara lain ia pernah menjuarai Liga Champions bersama Ajax dan memenangi gelar liga bersama Barcelona, Bayern Muenchen, Ajax, dan AZ Alkmaar.

Namun, masanya di Manchester United akan lebih sinonim dengan kegagalan walau menjuarai Piala FA 2015-2016, trofi pertama di era setelah Sir Alex Ferguson.

Louis van Gaal pun dipecat hanya dua hari setelah kemenangan atas Crystal Palace di Wmbley tersebut dengan klub sudah mendekati Jose Mourinho terlebih dulu.

Gaya bermain sepak bolanya, pembelian pemainnya, perlakuannya terhadap beberapa pemain juga dikritik oleh media-media Inggris.

Akan tetapi, ia merupakan sosok yang secara umum memberikan karakter kepada penampilan Man United, terutama setelah para fans harus melalui masa kepemimpinan David Moyes.

Beberapa hal yang Louis van Gaal ungkap pada wawancara kepada Guardian adalah mengenai aspek non teknis dan teknis klub.

Van Gaal mengutarakan bahwa organisasi Manchester United tak ideal.

"Saya pikir keseimbangan antara departemen sepak bola dan departemen komersial Manchester United tidak benar ddan bahkan menjurus ke aspek komersial," tuturnya kepada Guardian.

Ia mencontohkan bagaimana Setan Merah harus melakoni tur pramusim ke Amerika Serikat  yang menurutnya tidak optimal bagi persiapan tim.

"Semua senang kecuali saya, karena di Amerika kami memenangi semua pertandingan," tutur Van Gaal mengenang.

Man United memang memenangi enam laga persiapan di Amerika Serikat seusai Piala Dunia 2014, termasuk mengalahkan Madrid, Liverpool, dan Inter Milan, dan Valencia.

"Namun, laga pertama di liga kami langsung kalah melawan Swansea. Hal ini karena para pemain kami keletihan. Tidak bagus apabila Anda harus memulai seperti itu," lanjutnya.

Kedua adalah rasa frustrasi yang harus ia alami karena tak bisa mendatangkan pemain-pemain yang diperlukan untuk memulai proses pembangunan kembali klub.

Padahal, Van Gaal menghabiskan 100 juta pounds untuk mendatangkan Daley Blind, Angel Di Maria, Marcos Rojo, Luke Shaw, dan Ander Herrera pada musim pertama sang pelatih.

Van Gaal mengakui bahwa ia tak selalu mendapatkan pemain yang dinginkan.

"Ada Ed Woodward dan tangan kanannya adalah (direktur perkembangan korporat) Matt Judge. Saya hanya bertemu sekali-sekali dengan Judge, tak sering. Kemudian ada kepala pencari bakat. Itu struktur mereka dan Anda menjadi selalu tergantung kepada Woodward dan Judge," lanjut sang pelatih.

"Saya pikir Manchester Untied selalu bisa membeli pemain karena mereka punya banyak power. Namun, beberapa pemain tak terjangkau. Saya tak mengerti tetapi kendalanya seperti itu."

Sehubungan dengan performa klub, ia juga berbicara tentang struktur tim dan dampaknya kepada skuad bermain.

"Perihal pencarian pemain, Manchester United tak punya organisasi untuk mendatangkan para pemain terbaik. Kemudian dengan pendidikan pemain, Manchester United bukanlah yang terbaik," ujarnya.

"Sebagai manajer Manchester United saya melihat kualitas pemain Man City, Tottenham, Chelsea, dan Arsenal lebih baik. Alhasil, kami mencari solusi taktis yang cocok untuk level pemain kami," ungkapnya lagi.

Terakhir, ia juga berbicara mengenai proses rekrutmennya. Lebih spesifik mengenai tawaran yang datang dari klub lain sebelum menerima posisi di Manchester United dan juga fakta kalau klub tak pernah berbicara dengannya mengenai filosofi sepak bola sang pelatih.

Van Gaal mengatakan bahwa selain Manchester United, Tottenham juga tertarik merekrutnya. Bahkan, chairman Spurs, Daniel Levy, sampai melakukan pendekatan langsung ke rumahnya di Belanda.

"Saya berkata ke istri saya kalau Tottenham punya skuad lebih baik dari Manchester United. Namun, saya memilih United karena tantangannya dan karena saya harus melatih klub nomor satu di negara tersebut," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kalau klub tak pernah berbicara spesifik mengenai gaya permainan yang ingin diterapkan sang pelatih di kubu Old Trafford.

"Kami tak pernah berbicara mengenai sistem yang ingin dimainkan atau tentang sebuah filosofi. Hal ini mengejutkan, berbeda dari klub-klub lainnya. Saya selalu berbicara soal itu," ujar Van Gaal.

https://bola.kompas.com/read/2019/06/04/13040058/louis-van-gaal-benarkan-kecurigaan-fans-manchester-united

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke