Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Final Liga Champions, Waspada Nasib Kane Sama dengan Diego Costa 2014

KOMPAS.com - Salah satu kabar yang ditunggu-tunggu para fans Tottenham menjelang laga final Liga Champions, Minggu (2/5/2019) dini hari WIB, adalah kesiapan bomber andalan mereka, Harry Kane.

Harry Kane (25 tahun) tengah dalam masa pemulihan cedera engkel. Ini menjadi cedera kelima yang diderita Harry Kane di sepanjang kariernya.

Dia terkena cedera engkel setelah mendapat tekel keras dari pemain Manchester City, Fabian Delph, pada laga perempat final Liga Champions, 9 April lalu.

Awal pekan ini, Harry Kane mengklaim bahwa ia siap turun kontra Liverpool pada lakon final Liga Champions setelah kembali latihan bersama tim, Minggu lalu.

"Sekarang tergantung sang manajer apakah ia menilai saya siap menjadi starter. Dari sudut pandang sendiri, saya merasa siap untuk berkompetisi di level tertinggi," tuturnya dalam wawancara dengan NOS.

Walau sang pemain merasa siap, ada preseden buruk ketika seorang striker tumpuan tim dipaksa turun lebih lebih cepat demi merumput di final Liga Champions.

Hal ini terjadi ke striker Atletico Madrid, Diego Costa, jelang final Liga Champions 2014.

Diego Costa menderita cedera hamstring pada laga terakhir Liga Spanyol kontra Barcelona hanya sepekan sebelum final Liga Champions melawan Real Madrid, sang tetangga mereka.

Hal ini kabar buruk bagi Atletico Madrid, mengingat Costa mencetak 8 gol di Liga Champions dalam perjalanan Atletico ke partai pamungkas.

Costa, yang didiagnosa menderita cedera hamstring tingkat satu, pun melawat ke Serbia untuk mengunjungi Marijana Kovacevic, spesialis penanganan cedera dengan menggunakan plasenta kuda.

Setelah kunjungan itu, ia cukup merasa fit untuk berlatih dengan tim utama Atletico sepanjang pekan sebelum pertandingan.

Namun, tak semua pihak yakin dengan pengobatan tersebut. Salah satu pihak yang khawatir dengan keputusan Costa adalah pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque.

"Setiap cedera ada waktu pemulihan minimum. Normal bagi pemain untuk ingin merumput di final Liga Champions," tutur Del Bosque.

"Namun, ia tak bisa melawan tubuhnya sendiri. Timnya, Atletico, dan sang pemain yang seharusnya mempertimbangkan situasi dan konsekuensinya," tuturnya.

Perjudian itu pun gagal total.

Diego Costa hanya bertahan delapan menit pada laga final Liga Champions, memaksa Atletico Madrid memakai satu pergantian pemain krusial pada laga yang akhirnya berlanjut ke perpanjangan waktu tersebut.

Cedera Diego Costa mempunyai efek berkepanjangan ke Piala Dunia 2014. 

Striker yang mencetak 27 gol sepanjang 2013-2014 tersebut hanya menyumbang satu assist dari pertandingan-pertandingan kontra Belanda dan Cile.

Costa hanya bertahan satu jam pada kedua laga tersebut dan tak diturunkan pada laga terakhir grup kontra Australia.

Perbedaan utama cedera Costa dan Kane ini memang terletak di masa pemulihan. Kane punya waktu hingga tiga pekan untuk memulihkan diri, sedangkan Costa tak sampai tujuh hari.

"Jeda tiga pekan ini tentu sangat membantu. Saya bisa menyusun rencara untuk siap sebelum laga ini," tutur Kane di BT Sport.

Hanya, Benitez juga menyadari kalau Kane pasti bulat ingin memperkuat Tottenham, tim yang ia perkuat sejak kecil, di partai terbesar sepanjang sejarah klubnya.

Keputusan kini terletak di pundak Mauricio Pochettino sebagai pelatih Spurs.

Ada risiko Pochettino bakal membuang satu pergantian kalau Kane diturunkan dari awal dan cedera. Namun, sang pelatih bisa jadi membuang dua pergantian jika Kane turun pada babak kedua dan cedera.

Beruntung, sekarang Pochettino bisa melakukan pergantian pemain keempat apabila laga berlanjut ke perpanjangan waktu.

"Jawaban ada di  Mauricio Pochettino, satu-satunya orang yang bisa mengambil keputusan itu adalah sang pelatih. Ia melihat sendiri Kane di lapangan latihan. Ia juga harus berbicara dengan Kane - sang pemain pasti ingin turun- dan berdiskusi dengan staff pelatih," tutur Rafa, yang sekarang menukangi Newcastle United.

"Ini keputusan besar. Mereka bermain sangat bagus sampai sekarang, lini depan Spurs sangat dinamis. Mengubah itu dan memainkan pemain yang tidak fit adalah risiko," lanjut mantan bos Real Madrid.

Pochettino sendiri sudah mengindikasikan kalau ia akan mengambil keputusan terbaik bagi tim sebelum menentukan apakah Harry Kane bakal diturunkan atau tidak.

Akan tetapi, Pochettino juga mengindikasikan bahwa ia siap menurunkan Harry Kane pada laga di Wanda Metropolitano nanti.

"Tottenham tanpa Kane seperti Barcelona tanpa Messi," ujar sang pelatih.

https://bola.kompas.com/read/2019/06/01/08000038/final-liga-champions-waspada-nasib-kane-sama-dengan-diego-costa-2014

Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke