Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Alasan Griezmann Bakal Gagal Jika ke Barcelona

KOMPAS.com - Antoine Griezmann sudah memutuskan untuk angkat kaki dari Atletico Madrid pada akhir musim ini. Barcelona santer dikabarkan bakal menjadi klub baru pria asal Perancis ini.

Griezmann ditebus Atletico Madrid dari Real Sociedad dengan mahar sebesar 30 juta euro (sekitar Rp 490 miliar) pada 2014 lalu.

Sejak kedatangannya di skuad Los Rojiblancos, Griezmann menjelma menjadi sosok yang sangat diandalkan di bawah arahan Diego Simeone.

Selama lima tahun berkostum Altetico, pria berusia 28 tahun itu telah membukukan 133 gol dan 50 assist dari 256 penampilannya di seluruh kompetisi.

Griezmann juga menjadi bagian dari skuad Atletico yang menjuarai Piala Super Spanyol (2014-2015), Liga Europa (2107-2018), dan Piala Super Eropa pada awal musim 2018-2019.

Setelah memutuskan untuk pergi dari Atletico, Griezmann santer dikabarkan akan merapat ke jawara La Liga Spanyol 2018-2019, Barcelona.

El Barca sudah pernah merayu Griezmann untuk hijrah ke Camp Nou musim lalu.

Namun, sang pemain justru meneken kontrak baru dengan Atletico hingga 2023.

Sekarang ceritanya berbeda, Griezmann sudah pasti tidak memakai jersey Atletico untuk musim depan dan Barcelona dikabarkan sudah menyiapkan dana sebesar 125 juta euro (sekitar Rp 2 triliun) untuk menebus klausul pembelian pemain berpaspor Perancis itu.

Jika transfer tersebut terlaksana, maka dapat dipastikan lini depan Barcelona bakal menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya.

Namun, kepindahan Griezmann ke Barcelona diyakini tidak akan berbanding lurus dengan kesuksesan kariernya.

Dilansir dari Sportskeeda, Jumat (17/5/2019), ada tiga alasan yang bakal menghambat kareir Griezmann di Barcelona:

1. Peran Griezmann mirip dengan Lionel Messi

Griezmann fasih bermain sebagai penyerang bayangan atau second striker.

Peran itulah yang dimainkan Griezmann di Atletico Madrid dan Tim Nasional (timnas) Perancis.

Di Barcelona peran tersebut sudah diambil oleh Lionel Messi.

Jika hijrah ke Barcelona, Griezmann harus rela berpindah peran sebagai penyerang nomor 9 atau bermain lebih melebar seperti Philippe Coutinho.

Di usianya yang sudah menginjak 28 tahun, kecepatan Griezmann terlihat sudah menurun sehingga kurang cocok bermain di sayap.

Sama halnya jika Griezman dipasrahkan sebagai predator utama karena Griezmann bukan bertipe penyerang murni.

2. Bukan penyerang bertipe pembunuh

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tipikal Griezmann bukan seorang finisher.

Jika Barcelona mencari alternatif untuk Luis Suarez, maka Griezmann bukanlah solusi yang tepat.

Meski memiliki kelebihan dalam mengolah si kulit bundar, Griezmann bukan pemain yang bisa menjamin lebih dari 25 gol satu musim.

Dibandingan dengan Suarez, Griezmann masih tertinggal dalam urusan mencetak gol.

Pada musim ini, Griezmann baru menghasilkan 15 gol di La Liga.

Sementara, Suarez sudah mencetak 21 gol.

3. Hanya menjadi pelapis

Bersama Atletico dan timnas Perancis, Griezmann selalu menjadi andalan.

Pria 28 tahun ini selalu dipercaya untuk mengambil bola mati.

Griezmann merupakan eksekutor utama dalam situasi tendangan penalti.

Grizmann juga diberi kebebasan untuk bermain lebih lama dengan bola.

Jika ia berada di Barcelona, semua “keistimewaan” itu akan dimatikan oleh Lionel Messi .

Mau tidak mau, Griezmann harus bergeser ke sisi lapangan seperti yang dilakukan oleh Coutinho jika ingin mendapatkan waktu bermain reguler.

https://bola.kompas.com/read/2019/05/17/17000028/3-alasan-griezmann-bakal-gagal-jika-ke-barcelona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke