KOMPAS.com - Media olahraga asal Prancis, L'Equipe, melaporkan bahwa Antoine Griezmann harus menerima penurunan gaji apabila ingin bergabung dengan Barcelona.
Awal pekan ini, Antoine Griezmann mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Atletico Madrid.
Barcelona dan Paris Saint-Germain diklaim menjadi pelabuhan berikut Antoine Griezmann, walau media Spanyol SPORT mengatakan bahwa belum ada yang pasti.
"Antonio Griezmann bukan pemain FC Barcelona. Pengumumannya tidaklah unik dan eksklusif ke Barcelona. Ia hanya mengatakan bakal pergi dari Atletico Madrid," tulis SPORT.
L'Equipe juga menulis detail kontrak Griezmann yang disodorkan Barcelona. Ikatan kerja itu untuk lima tahun dan senilai 17 juta euro per musim atau 275 miliar rupiah.
Jumlah uang tersebut menurun dari gaji pemain berusia 28 tahun ini bersama Atletico yang berada di angka 21 juta euro per musim (Rp 340 miliar).
SPORT menulis bahwa Barcelona menjadi yang terdepan untuk merekrutnya dengan mahar 120 juta euro, sesuai klausal di kontrak sang pemain yang akan aktif pada 1 Juli, sementara langkah Paris Saint-Germain terhalang isu Financial Fair Play.
Namun, Barcelona punya pertanyaan finansial juga yang harus mereka waspadai.
Seperti dikutip dari FORBES, Barca mengumumkan pemasukan sebesar 914 juta euro untuk musim 2017-2018.
Akan tetapi, penerimaan riil Barcelona jika menilik klub-klub Eropa lain lebih dekat ke 700 juta euro.
Hal ini disebabkan karena Barcelona mengikut sertakan penjualan pemain ke angka pemasukan di saat klub-klub lain memasukkan hasil penjualan pemain ke kategori khusus yang akan dihitung kemudian.
Alhasil, pendapatan masif Barcelona sepanjang 2017-2018 hanya bisa terjadi setelah kubu Camp Nou melepas Neymar ke PSG pada awal musim tersebut dengan banderol 228 juta euro.
Jumlah 228 juta euro itu mencakup 45 persen total keuntungan Barcelona dari penjualan pemain dalam tujuh musim terakhir.
FORBES mencantumkan hal penting lain: Barcelona tak akan mencatatkan profit apabila tidak menjual pemain-pemain dengan keuntungan besar di bursa.
Barcelona perlu terus menjual pemain apabila ingin mempertahankan kestabilan finansial.
Gaji para pemain Barca pada 2017-2018 berada di angka 520 juta euro, peningkatan hampir 160 juta euro dari tahun sebelumnya.
Alhasil, persentasi pengeluaran untuk para pemain berbanding pemasukan "normal" klub adalah 75 persen, angka yang terhitung berbahaya.
Permasalahan tambahan adalah sistem pembayaran gaji pemain Barcelona.
Menurut Daily Telegraph, besaran gaji para pemain Barca berdiri di angka 663 juta euro musim ini dan mereka membayarnya dua kali dalam setahun, yakni pada akhir Januari dan akhir Juni.
Alhasil, klub harus punya cadangan dana segar, sesuatu yang tak selalu mereka miliki.
"Musim lalu, Barcelona meminjam 140 juta euro dari sebuah perusahaan kredit asal New York dan musim ini besar kemungkinan mereka akan melakukan hal sama," tulis Telegraph.
Isu tak kalah penting dalam memastikan neraca keuangan yang seimbang adalah membujuk Atletico untuk menerima pembayaran dalam bentuk cicilan dan bukan lewat pembayaran langsung di depan, seperti yang PSG lakukan ketika membeli Neymar.
Menjaga kelancaran cashflow penting bagi Barcelona.
Di bawah konsitutusi Barca, dewan direksi klub punya waktu dua tahun untuk membenahi keadaan apabila rasio hutang keuangan terhadap laba kotor sebelum bunga dan pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) melebihi dua kali lipat.
Gagal melakukannya dalam jangka waktu tersebut dan para dewan direksi harus mengundurkan diri.
Sebagai perbandingan, rasio hutang terhadap EBITDA klub-klub Liga Spanyol di bawah naungan La Liga berada di angka 0,9X suatu angka terendah sepanjang sejarah.
Barcelona, dan juga Real Madrid, memang tidak kesulitan keuangan tetapi mereka berada dalam tahap kritis untuk menyeimbangkan neraca finansial.
Ada alasan kenapa Diario Sport menulis bahwa "Real Madrid dan Barcelona: Bukan lagi raja di hutan."
Sejak 2014-2015, kedua raksasa Spanyol itu mendatangkan profit 55 juta euro di bursa transfer. Real Madrid dan Barcelona berdiri di peringkat kesembilan klasemen pembelian pemain klub-klub Eropa sejak 2014-2015 hingga awal musim 2017-2018.
Pengeluaran Barcelona pada periode waktu tersebut hanya setengah dari juara Liga Inggris, Manchester City.
Alasan lain kenapa Barcelona harus hati-hati dengan neraca keuangan mereka adalah renovasi Camp Nou yang tengah mereka lakukan.
Barcelona meminta bantuan dana dari bank Goldman Sachs untuk membiayai renovasi senilai 600 juta euro yang akan dimulai musim panas ini.
Proyek dengan nama "Espai Barca" atau "Ruang Barca" itu akan merenovasi Camp Nou dan menambahkan 5000 kursi untuk mengangkat kapasitas stadion kebanggaan warga Katalonia itu ke angka 105 ribu suporter.
Musim lalu, Barcelona hanya punya cadangan uang 40 juta euro pada akhir Juni sehingga harus meminjam uang untuk membayar pemain.
Belum ada catatan soal cadangan keuangan mereka kali ini tetapi Barcelona harus membayar cicilan pembelian Philippe Coutinho senilai 35 juta euro musim panas ini selain membayar gaji para personel mereka.
Belum lagi, mereka telah memastikan kedatangan Frenkie De Jong dari Ajax senilai 75 juta euro, pembelian termahal kelima sepanjang sejarah klub, untuk musim panas ini.
Semua hal tadi mengindikasikan bahwa Barcelona harus bisa melepas beberapa pemain demi mengamankan dana dan keseimbangan neraca untuk kedatangan Antoine Griezmann ke Camp Nou.
https://bola.kompas.com/read/2019/05/16/18000048/antoine-griezmann-dan-keseimbangan-ringkih-keuangan-barcelona