Duet senior itu sukses menjadi juara di Selandia Baru setelah menaklukkan pasangan unggulan ketiga asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor rubber game 20-22, 21-15, 21-17.
"Pastinya kami senang dengan hasil ini. Apalagi ini sudah masuk hitungan poin untuk Olimpiade Tokyo 2020. Jadi, tentu keberhasilan ini juga buat kami," ujar Hendra kepada Kompas.com seusai pertandingan.
Tampil sabar dinilai menjadi kunci keberhasilan Ahsan/Hendra dalam mengatasi perlawanan sengit Endo/Watanabe.
Wakil Jepang tersebut menampilkan pertahanan rapat yang sulit untuk ditembus. Hasilnya, Ahsan/Hendra kalah pada gim pertama meski sempat unggul 18-16.
"Memang defense-nya mereka bagus. Jadi, kami harus sabar juga untuk melakukan serangan," tutur Hendra.
Ahsan/Hendra mengawali New Zealand Open 2019 dengan mengalahkan pasangan tuan rumah, Oliver Leydon-Davis/Abhinav Manota.
Selanjutnya, Ahsan/Hendra berhasil menyingkirkan Hiroki Okamura/Masayuki Onodera (Jepang), Lee Yan/Wang Chi-Lin (Taiwan), Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), hingga akhirnya menjadi juara dengan mengalahkan Endo/Watanabe.
Kini, Ahsan/Hendra memiliki waktu persiapan selama 10 hari untuk menghadapi Piala Sudirman di Nanning, China, pada 19-26 Mei 2019 mendatang.
https://bola.kompas.com/read/2019/05/05/19300008/arti-penting-gelar-juara-new-zealand-open-2019-bagi-ahsan-hendra