Eri Erianto meninggal pada 3 April 2000. Saat itu, Persebaya berduel melawan PSIM Yogjakarta di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya.
Penyebab meninggalnya Eri Erianto karena bertabrakan dengan pemain lawan, Samson Noujine Kinga. Setelah mengalami benturan, Eri pingsan di lapangan dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Namun, pada malam harinya, Eri dinyatakan meninggal dunia di RS dr Soetomo, Surabaya.
Untuk memperingati meninggalnya Eri Erianto, Persebaya mengundang keluarga almarhum hadir langsung di Gelora Bung Tomo.
Sebelum laga dimulai, ibu Eri Irianto, Musriatin, berterima kasih kepada Persebaya yang memberi perhatian kepada putranya. Ia pun mendoakan Persebaya bisa semakin jaya dan Bonek semakin baik.
"Semoga Persebaya semakin jaya, Bonek semakin baik dan aman. Suasana hari ini membuat saya senang dan deg-degan, mengingatkan saya saat saya masih sering ke stadion dulu," kata Musriatin melalui pengeras suara, Rabu (3/4/2019).
Sebagai bentuk penghormatan kepada Eri Erianto, pada menit ke-19 Bonek melakukan minute of silence, sembari mengheningkan cipta mengenang legenda Persebaya tersebut.
Suasana yang awalnya cukup ramai oleh nyanyian chant Bonek, berangsur tenang dan sunyi. Usai mengheningkan cipta, Bonek kemudian bertepuk tangan dan kembali memberikan dukungan kepada Persebaya.
Dalam laga yang berlangsung cukup alot itu, Persebaya menang 1-0 atas tamunya, Madura United. Gol kemenangan Persebaya dicetak Manuchekhr Dzalilov pada menit ke-64.
Ini menjadi modal penting Persebaya untuk menghadapi leg kedua semifinal Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur. Duel akan berlangsung pada Sabtu (6/4/2019).
https://bola.kompas.com/read/2019/04/03/23140078/persebaya-vs-madura-united-bonek-mengenang-meninggalnya-eri-erianto