Eko akan menjalani debutnya sebagai petarung ONE Championship pada ajang bertajuk ONE: Roots Of Honor yang diselenggarakan di Manila, Filipina, pada 12 April 2019.
Dalam ajang tersebut, Eko bakal menghadapi atlet bela diri berkebangsaan Singapura, Niko Soe.
"Saya sangat bersemangat untuk datang ke Filipina dan menunjukkan kemampuan saya. Saya tak memiliki tekanan karena saya telah bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan seperti ini," ujar Eko.
Soe bukan lawan yang mudah karena dia bertekad menebus absen selama tiga tahun. Ia memiliki rekor bertarung profesional 3-1.
Tak hanya itu, Soe juga dikenal sebagai petarung bela diri yang tangguh. Ia punya kemampuan menghentikan lawannya dengan berbagai cara.
Pada dua pertarungan terakhirnya, Soe sukses mengalahkan sang lawan melalui kuncian
pada ronde pertama, termasuk kuncian armbar yang kuat terhadap Muhamad Haidar dalam ajang ONE: Defending Honor bulan November 2016 lalu.
Kendati demikian, Eko mengaku tak gentar dengan pencapaian Soe tersebut. Ia optimistis bisa mengalahkan Soe lewat kemampuannya.
"Pandangan orang awam, mungkin di atas kertas tampak tidak seimbang karena rekor dan pengalaman yang berbeda di olahraga ini. Tetapi saya sangat yakin dengan kemampuan saya," ujar Eko.
Dikenal sebagai atlet dengan gaya yang dinamis dan meledak-ledak di panggung amatir, Eko adalah salah satu juara gulat terbaik di Indonesia.
Ia berhasil memenangkan beberapa medali terhormat pada berbagai ajang olahraga multinasional seperti Southeast Asian Games (SEA Games).
Eko percaya bahwa risiko yang besar akan berbanding lurus pula dengan hasil optimal. Kemenangan atas Soe pun bisa langsung melontarkan posisinya ke tingkat atas kelas
terbang.
"ONE Championship merupakan rumah dari banyak atlet hebat, dan saya tidak sabar untuk berada dalam satu arena dengan mereka karena saya juga berharap dapat meraih kejayaan,"
"Ini debut saya di ONE, sehingga rasanya penting untuk menciptakan kesan yang baik dengan
kemenangan meyakinkan."
https://bola.kompas.com/read/2019/03/23/19400098/lagi-petarung-indonesia-bergabung-ke-one-championship