Menurut pria yang kini berprofesi sebagai aktor tersebut, laga Aspac melawan Satria Muda selalu menjadi momen menarik karena kerap menyajikan persaingan sengit.
"Pressure lebih besar dan bahkan terkadang sampai tak bisa tidur sehari sebelum pertandingan," kata Denny yang pernah memperkuat dua klub tersebut.
"Saya empat kali juara bersama Aspac dan dua kali bersama Satria Muda. Rasa ingin menang selalu lebih tinggi, berimbas pada tensi pertandingan sehingga gim pasti menarik," ucap Densu, sapaan akrabnya.
Denny menyatakan bahwa pertandingan final pertama selalu krusial. Pengalamannya sebagai pemain membuktikan bahwa pemenang gim pertama berpeluang besar jadi juara.
Final pertama IBL kali ini akan diselenggarakan di Britama Arena, Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, pada Kamis (21/3/2019) malam hari ini.
Sementara itu, final kedua digelar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (23/3/2019).
"Sulit memprediksi. Dilihat dari musim reguler, Stapac di atas angin, tetapi kalau mereka over confidence bisa jadi bumerang," katanya.
"Di sisi lain, motivasi anak anak Satria Muda akan bertambah ketika bermain di kandang sendiri."
Tak heran, pada sela kepadatan jadwalnya sebagai pelaku dunia hiburan, Denny mengaku antusias dan berharap bisa menyaksikan pertandingan final pertama IBL Pertamax 2018-2019.
"Saya harus melihat agenda kerja saya dulu, kalau kosong saya ingin melihat final sengit tersebut," kata Denny.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/21/14200058/final-ibl-kenangan-denny-sumargo-soal-satria-muda-vs-aspac