Itu terjadi lantaran Biaggi menilai bahwa tidak ada kejelasan mengenai batas-batas antara pengembangan aerodinamika yang legal dan yang ilegal.
"Masalahnya adalah perkembangan aerodinamika selalu membuat konflik yang berkenaan dengan peraturan," kata Biaggi yang dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Karena garis batas antara apa yang legal dan yang tidak legal sangat halus," ujar Biaggi menambahkan.
Biaggi juga mengungkapkan bahwa perkembangan aerodinamika tak hanya menjadi perdebatan di MotoGP saja, tetapi juga terjadi di ajang balapan Formula 1 (F1). Dia juga menilai dalam kejuaraan F1 ada perilaku yang lebih ekstrem dari para pengembang aerodinamika yaitu mencari trik-trik untuk mengelabui peraturan.
"Dalam Formula 1, kami melihat bagaimana para ahli aerodinamika dari tim yang berbeda selalu mencari celah dalam peraturan yang ada," tutur Biaggi.
"Hal itu digunakan untuk mengembangkan ide-ide baru yang bisa digunakan untuk mencari sebuah keuntungan bagi timnya masing-masing," kata dia.
Kisruh soal winglet ini muncul setelah pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, memenangi seri pembuka MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, Qatar. Empat tim yakni Repsol Honda, Aprilia, Suzuki Ecstar dan KTM, melakukan protes lantaran Mission Winnow Ducati memakai winglet baru. Mereka mempertanyakan legalitas winglet tersebut. (Bayu Nur Cahyo)
https://bola.kompas.com/read/2019/03/18/14000038/komentar-biaggi-soal-kisruh-winglet-pada-motogp