KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, duduk bersebelahan dengan pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, selama konferensi pers pra-rangkaian seri balap GP Qatar di Sirkuit Loasil, Kamis (7/3/2019).
Keduanya pun sempat berbincang-bincang mengenai usia mereka yang terpaut jauh, yakni lebih 20 tahun.
Pada musim balap MotoGP 2019, Rossi akan menginjak usia 40 tahun dan saat bersamaan Quartararo baru berusia 19 tahun 324 hari. Atas dasar itulah, Rossi menilai Quartararo sudah layak menjadi anaknya.
"Kita sekarang berbicara tentang hal ini, aku berkata bahwa dia bisa menjadi putraku!" ujar Rossi tersenyum.
"Dia sangat, sangat muda. (Lahir pada) 1999. Jadi itu berarti dia juga dua tahun lebih muda dari adikku (Luca Marini) dan dia sudah di MotoGP," lanjut Rossi.
Sejak era MotoGP modern dimulai pada 2002, Quartararo akan menjadi pebalap ketiga yang memulai musim MotoGP secara penuh dalam usia remaja, setelah Michel Fabrizio dan John Hopkins.
Quartararo mulai merintis karier di dunia balap grand prix pada usia 15 tahun, setelah memenangkan sembilan dari sebelas balapan kejuaraan Moto3 CEV untuk tim Emilio Alzamora.
Ini memicu perbandingan dengan anak asuh Alzamora sebelumnya, Marc Marquez. Tetapi setelah naik dua podium dengan status rookie alias pebalap anyar, Quartararo berpisah dengan Alzamora dan tidak memenangkan perlombaan kejuaraan dunia hingga musim lalu pada Moto2.
"(Quartararo) memiliki karier yang aneh," kata Rossi.
"Dia datang seperti orang jenius, tetapi setelah beberapa alasan dia kalah sedikit. Tapi saya pikir tahun ini, dengan tim ini dan motor ini, dia memiliki peluang yang sangat penting untuk menunjukkan kecepatannya. Ini akan menarik dan saya sangat meminta maaf, dia bisa menjadi anak saya!"
"Dia juga tiba satu tahun lebih awal dari saya di MotoGP, karena saya (masuk MotoGP) saat 21 tahun," pungkas Rossi.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/08/15100068/usia-terpaut-jauh-rossi-nilai-quartararo-bisa-jadi-anaknya