"Kepa yang Seharusnya Dipecat dari Chelsea, Bukan Sarri"

KOMPAS.com - Mantan striker Chelsea, Chris Sutton, menyebut bahwa Kepa Arrizabalaga semestinya dipecat dari klub London Barat itu setelah menentang keputusan sang manajer, Maurizio Sarri, pada laga final Piala Liga Inggris melawan Manchester City, Minggu (24/2/2019).

Kepa menimbulkan kontroversi karena menolak ditarik keluar lapangan untuk digantikan oleh Willy Caballero menjelang babak perpanjangan waktu berakhir.

Tindakan Kepa itu memicu emosi Sarri. Pelatih 60 tahun itu tampak kesal dan sempat meninggalkan lapangan menuju ruang ganti sembari mengumpat.

Chris Sutton menilai, Sarri tidak bersalah dalam insiden itu. Menurut dia, Kepa adalah orang yang patut disalahkan.

Sutton bahkan berpendapat bahwa Kepa semestinya tidak lagi diberi kesempatan tampil untuk Chelsea.

"Itu semestinya menjadi penampilan terakhir dia (Kepa) dengan seragam Chelsea. Dia memalukan. Saya belum pernah melihat hal seperti ini," kata Sutton kepada BBC Radio 5, dilansir BBC.

"Jika saya menjadi Sarri, saya akan berjalan. Anda tidak bisa diremehkan. Kepana tidak ada pemain yang menyeret Kepa keluar?" ujar Sutton lagi.

Melihat situasi ini, Sutton menyebut satu-satunya orang yang harus dipecat dari Chelsea adalah Kepa, bukan Sarri.

"Kepa seharusnya dipecat, bukan Sarri. Dia telah diremehkan, ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi kepada seorang manajer," tutur Sutton.

Meski situasi sempat memanas, Sarri dan Kepa akhirnya mengonfirmasi hanya terjadi kesalahpahaman di antara mereka pada laga itu.

Kepa juga mengaku tidak bermaksud menentang keputusan sang manajer. Dia hanya merasa tidak cedera dan masih sanggup menyelesaikan pertandingan hingga babak adu penalti.

Chelsea akhirnya kalah dari Manchester City dengan skor 3-4 lewat babak adu penalti. Trofi Piala Liga musim ini pun jatuh ke tangan The Citizens, julukan Manchester City.