Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Identitas Real Madrid dan Esensi Barcelona Setelah Lionel Messi

KOMPAS.COM - Seperti apa FC Barcelona tanpa Lionel Messi? Pertanyaan itu mencuat di kepala saya setelah Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, berbicara tentang masa depan Lionel Messi.

Wajar, Lionel Messi akan berusia 32 tahun dalam waktu kurang dari lima bulan lagi. Masa senja kariernya sudah di depan mata.

"Saya pikir tak ada yang bisa menggantikan Messi, tidak di Barcelona atau klub lain," ujar Bartomeu seperti dikutip KOMPAS.com dari Sport.

"Kami tentu mulai berpikir tentang masa depan setelah Messi. Namun, itu masih jauh. Lionel Messi masih pemain muda, ia 31 tahun dan punya kontrak hingga dua tahun lagi," ujar Bartomeu lagi.

Kita tak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi setelah 2021. Sepak bola bekerja dengan skala berbeda, dua tahun adalah waktu yang sangat lama dan segala sesuatu bisa saja terjadi.

Messi dapat saja memperpanjang kontrak dan menghabiskan beberapa tahun tambahan di Camp Nou. Akan tetapi, ia bisa juga tidak mengambil kontrak anyar.

Mari kita ambil skenario kedua untuk artikel ini.

Jendela untuk melihat apa yang bakal terjadi pada Barcelona pasca-Messi bisa kita lihat sekarang, yakni pada Real Madrid seusai kehilangan Cristiano Ronaldo setelah 10 tahun kebersamaan.

Saya sempat bertanya kepada Rodrigo Gallego, perwakilan La Liga di Indonesia, soal pendapatnya mengenai Real Madrid dan Liga Spanyol yang telah kehilangan Cristiano Ronaldo ke Liga Italia.

Rodrigo adalah pemuda asli Madrid. Ia lahir di ibu kota Spanyol itu dan pernah mengecap pendidikan di akademi Real Madrid.

Ia pun mengatakan bahwa tak ada pemain yang lebih besar dari mantan klubnya tersebut.

"Cristiano boleh pergi tetapi Real Madrid tetap akan ada jauh setelah ia pensiun," tutur Rodrigo.

Hanya, ia mengakui bahwa suksesi Real Madrid dari era Cristiano Ronaldo tidak berjalan mulus.

Los Blancos konservatif dan enggan langsung mengganti CR dengan megabintang sepak bola lain.

Pembelian outfield termahal mereka adalah Vinicius Junior senilai 45 juta euro (menurut AS), transfer yang sudah disetujui sejak Mei 2017.

Selain itu, Madrid memulangkan Mariano Diaz dari Lyon dan merekrut pemain muda Man City, Brahim Diaz.

Langkah transfer ini setidaknya membuat bingung Rodrigo.

"Entah apa yang ada di kepala Real Madrid musim ini. Namun, saya yakin ke depannya mereka akan sadar dan merekrut talenta kelas dunia," tutur Rodrigo.

"Saya harap pemain itu adalah Kylian Mbappe," kata dia melanjutkan.

Hal ini persis yang menurut saya tak akan dialami Barcelona.

Suksesi di Camp Nou tampak berjalan lancar. Sebelum Lionel Messi pensiun, jajaran petinggi Barcelona sigap menyiapkan pemain-pemain muda yang siap meneruskan tongkat estafet.

Arthur Melo (22), Jean-Clair Todibo (19), dan Ousmane Dembele (21) sudah dipersiapkan sejak sekarang. Frenkie De Jong (21) akan menyusul musim depan.

Mereka memang bukan di kelas Lionel Messi tetapi berapa pemain sih yang selevel dengan Messi? Seorang fenomena alam yang mungkin hanya akan datang setiap 100 tahun sekali.

Setidaknya, ada aspek yang membuat Messi "hidup" dalam diri tiap pemain tersebut.

"Frenkie De Jong adalah pembelian yang akan menjamin kelangsungan DNA Barcelona hingga satu dekade ke depan," tulis Sergi Sole, seorang kolumnis di Mundo Deportivo.

Ya, identitas adalah hal maha penting bagi Barcelona, sesuatu yang menjadi pilar keberadaan mereka.

"Mes que un club" atau "Lebih dari sebuah klub" merupakan motto kebanggan Azulgrana.

Sebaliknya, identitas Real Madrid senantiasa berubah.

Di bawah Zinedine Zidane, mereka adalah tim yang mendominasi lawan dengan bermain direct, sedangkan bersama Julen Lopetegui dan Santiago Solari lebih possession based.

Dalam dua musim terakhir, rataan possession Madrid adalah 54,8 persen dan 57,8 persen.

Gaya bermain Zidane mundur ke era Madrid bersama Jose Mourinho, di mana serangan balik menjadi senjata utama mereka.

Pada pertandingan Liga Spanyol pertama di bawah besutan Lopetegui musim ini, Madrid mencatatkan possession hingga 77,9 persen kontra Getafe.

Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat Madrid tak bisa berpikir soal masa depan seperti Barcelona.

Pelatih baru akan membawa ide baru yang tentunya perlu diterjemahkan ke pemain-pemain di lapangan sesuai dengan filosofi mereka.

Mungkin ini faktor utama kenapa Madrid terlihat begitu kebingungan di bursa transfer musim panas, kepergian Cristiano Ronaldo berbarengan dengan Zinedine Zidane.

Sementara itu, era Julen Lopetegui sudah berantakan sedari awal, semenjak kabar penunjukannya secara efektif menyudahi karier Lopetegui sebagai pelatih timnas Spanyol.

Sebaliknya, Barcelona sudah mengumumkan perpanjangan ikatan kerja Ernesto Valverde hingga 2020 dengan opsi tambahan satu tahun.

Stabilitas tampak terjaga.

Susah bagi kita untuk membayangkan Barcelona tanpa Messi walau kita mungkin akan memiliki dua, tiga, atau bahkan empat tahun sebelum hal itu terjadi.

Namun, ketika hari itu datang, para fans Barcelona bisa tidur dengan tenang mengetahui bahwa Messi dan DNA Barcelona hidup dalam setiap pemain yang direkrut klub ke depannya.

https://bola.kompas.com/read/2019/02/21/19000038/identitas-real-madrid-dan-esensi-barcelona-setelah-lionel-messi

Terkini Lainnya

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke