Wahyu Widayat Jati: NSH Jakarta Layak Kalah dari Bima Perkasa

Menghadapi Bima Perkasa Jogja (BPJ), skuad asuhan Wahyu Widayat Jati itu menelan kekalahan 78-83.

Bagi NSH Jakarta, ini adalah kekalahan kedua beruntun setelah takluk 71-74 dari Pelita Jaya Basketball pada seri ke-5 di Bandung pekan lalu.

"Hari ini, pemain saya lagi-lagi tidak mengikuti game plan, seperti halnya ketika kami kalah dari Pelita Jaya. Buat saya, hasil ini tidak fair. Kami dari coaching staff sudah siapkan strategi sedemikian rupa, tetapi eksekusi para pemain tak sesuai harapan," kata Cacing, sapaan akrab Wahyu, saat konferensi pers.

"Kami tadi sempat unggul 4 poin, tetapi malah akhirnya tertinggal lagi. Mereka ngapain saja? Mungkin karena merasa terlalu tinggi, menganggap enteng lawan. Padahal semua orang kan juga bisa main basket," tutur eks pemain nasional itu melanjutkan.

NSH Jakarta memang mengawali pertandingan dengan tidak optimal. Pada kuarter pertama, mereka sempat tertinggal 3-12. BPJ kemudian mengakhiri kuarter pertama dengan keunggulan 23-14 atas Wendha Wijaya dkk.

Pada kuarter kedua, BPJ masih menguasai pertandingan meski keunggulan mereka berkurang menjadi hanya 4 poin (42-38).

Memasuki kuarter ketiga, NSH Jakarta mencoba bangkit. Hasilnya, mereka berhasil menyamakan skor menjadi 50-50.

Momen positif itu gagal dimanfaatkan NSH Jakarta. Pada kuarter keempat, sejumlah upaya mereka tak membuahkan angka, sedangkan BPJ justru sukses menambah poin lebih banyak, salah satunya melalui David Seagers.

Pertandingan pun akhirnya dimenangi BPJ dengan kedudukan 83-78.

"Intinya pemain-pemain saya memang kalah pengalaman juga. Kami layak kalah dari Bima Perkasa," kata Cacing.

Berdasarkan papan klasemen IBL Pertamax 2018-2019, NSH Jakarta masih memimpin Divisi Merah dengan raihan 21 poin dari 13 laga (8 kemenangan dan 5 kekalahan).

Adapun BPJ berada di urutan kedua dengan perolehan 20 poin dari 13 pertandingan (7 kemenangan dan 6 kekalahan).