Sebagai bonek, pendukung Persebaya, kala itu Hansamu bahkan harus menumpang truk untuk bisa menonton langsung Persebaya berlaga.
Saat usianya masih belia, Hansamu memang sudah jatuh cinta kepada Persebaya. Tak mengherankan bila dia rela "estafetan" bersama teman-temannya untuk menonton Persebaya di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya.
"Waktu itu saya bersama-sama teman sekampung, berangkat ke Surabaya, estafetan (satu truk ke truk lain) untuk menonton Persebaya," kenang Hansamu.
"Kalau orang sini (Jawa) istilahnya nggandol truk," kata dia.
Menurut Hansamu, tumbuhnya rasa cinta kepada Persebaya tidak lepas dari peran sang ayah, Puji. Sebab, sang ayahlah yang selalu mengajak Hansamu untuk menyaksikan Persebaya di Tambaksari.
"Ayah saya bonek, saya sering diajak mbonek sejak sekolah dasar," cerita Hansamu.
Salah satu kenangan manis yang tidak bisa dia lupakan adalah ketika Persebaya menjuarai Liga Indonesia tahun 2004.
Kala itu, Persebaya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Persija Jakarta.
"Saya nonton Persebaya lawan Persija pada 2004 di Tambaksari. Ketika itu, Persebaya menang dan akhirnya menjadi juara," tutur pemain jebolan Persebaya itu.
https://bola.kompas.com/read/2019/01/16/22482728/kenangan-masa-kecil-hansamu-yama-ketika-mendukung-persebaya