"Bagaimana kitman dan tim operasional mempersiapkan kebutuhan tim kelihatan wah. Saya pernah melihat hal seperti ini di Arsenal," kata Rudy.
Pendapat itu dilontarkan Rudy ketika menyaksikan tayangan video aktivitas kitman dan operasional tim dari tayangan YouTube. Dari sana pula, terlihat jersey pemain dimasukkan ke boks hitam. Setiap item yang dimasukkan ke boks dicatat dalam tablet.
"Selama karier saya di sepak bola Indonesia, belum pernah saya lihat yang seperti ini," ujar dia.
Bergabungnya Rudy Eka menambah lengkap tim pelatih Persebaya. Dia akan mendampingi legenda hidup Persebaya, Bejo Sugiantoro, yang menjadi asisten pelatih teknik.
Sebelumnya, Rudy punya pengalaman bekerja sama dengan beberapa pelatih asing. Dia juga pernah mengenyam pendidikan kepelatihan di luar negeri. Demikian halnya dengan posisi pelatih fisik.
Beberapa tim yang pernah menjadi tempat pelabuhan Rudy adalah Mitra Kukar, Al Najma (Bahrain), dan PS Tira. Dia juga punya kemampuan yang bagus dalam pembinaan usia muda karena pernah menjadi Direktur Elite Pro Academy di Mitra Kukar.
"Saya pikir masih perlu belajar lagi, menimba ilmu. Saya bisa belajar leadership dari coach Djadjang Nurdjaman. Semua tahu dia sukses bersama Persebaya musim lalu," kata Rudy.
"Bagi saya, Persebaya adalah salah satu tim dengan pengelolaan paling profesional dan memiliki pendukung yang loyal dan masif," ujar dia.
Rudy mengaku, selama terjun di dunia kepelatihan, dia telah mendapatkan banyak ilmu kepelatihan fisik.
"Kebetulan saat di Bahrain, saya dapat ilmu dari pelatih fisik asal Spanyol. Saya pikir apa yang saya peroleh bisa teraplikasi di Persebaya, apalagi dengan manajemen yang begitu mendukung sepak bola," kata pria kelahiran Jakarta itu.
https://bola.kompas.com/read/2019/01/12/16000028/rudy-eka-kagum-dengan-pengelolaan-persebaya