Menurut Direktur Olahraga PSG, Antero Henrique, Rabiot menolak proposal perpanjangan kontrak yang sudah diberikan. Henrique memastikan PSG tidak akan membujuk Rabiot mengubah keputusannya dalam waktu dekat meski masih memiliki waktu.
"Sampai sekarang, negosiasi kami hentikan. Keputusan itu diambil setelah pertemuan antara pemain dan klub," kata Henrique dikutip dari situs web Goal, Selasa (18/12/2018).
"Rabiot sudah menyatakan tidak akan menandatangani kontrak baru. Dia ingin meninggalkan klub pada akhir musim ini," ujar Henrique menambahkan.
Kesepakatan ini membuat PSG harus menghukum Rabiot karena dianggap telah mengkhianati kepercayaan klub.
"Rabiot adalah pemain yang sudah bersama kami sejak di akademi hingga tim senior. Dia selalu mendapat dukungan penuh dari PSG," kata Henrique.
"Akibat keputusan ini, pemain harus menerima konsekuensinya. Dia akan terus di bangku cadangan hingga batas waktu yang belum ditentukan pada musim ini," tutur Henrique menambahkan.
Kehilangan Rabiot di pertengahan musim tentunya akan menjadi pukulan berat bagi PSG. Pasalnya, stok gelandang tengah PSG tidak banyak.
Dengan keluarnya Rabiot, praktis PSG hanya memiliki empat gelandang, dengan dua di antaranya adalah pemain muda. Empat gelandang tersisa PSG adalah Lassana Diarra (33), Christoper Nkunku (21), Antoine Bernede (19), dan Marco Verratti (26).
Pada musim ini, pelatih Thomas Tuchel sudah pernah mengubah posisi pemain lain untuk mengakali sedikitnya stok gelandang PSG.
Marquinhos yang berposisi asli bek tengah beberapa kali dimainkan Tuchel menjadi gelandang bertahan.
Liverpool, Tottenham Hotspur, Juventus, hingga Barcelona adalah empat tim yang menjadi peminat lama Rabiot.
https://bola.kompas.com/read/2018/12/18/16550008/rabiot-tinggalkan-psg-musim-depan-dengan-status-bebas-transfer