Pada laga melawan PS Tira, striker Bruno Silva, tampil sebagai pahlawan. Gol semata wayangnya pada menit ke-41 membawa PSIS Semarang meraih tiga poin di kandang PS Tira.
"Sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para pemain yang telah menjalankan apa yang kami inginkan di lapangan," ujar Jafri Sastra dalam jumpa pers seusai laga melawan PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Rabu (17/10/2018)
Jafri Sastra menuturkan, tekad timnya di kandang PS Tira adalah meraih tiga poin. Berkat kerja keras anak asuhnya di lapangan, target tersebut dapat tercapai.
"Target tiga poin kami dapatkan, tetapi tidak mudah. Anak-anak dalam kondisi sangat lelah," katanya.
Menghadapi PS Tira, Jafri menginstruksikan anak asuhnya bermain lambat. Kebetulan, PS Tira tidak menerapkan permainan cepat dan justru mengikuti ritme yang diterapkan oleh PSIS.
"PS Tira terjebak dengan permainan kami. Kemarin kami takut PS Tira bermain cepat, satu dua sentuh. Kami jebak dengan permainan lambat dan PS Tira ikut, ini kunci kemenangan," katanya.
Dia mengakui, timnya tidak mempunyai persiapan khusus melawan PS Tira. Sebab, jeda waktu sebelum laga melawan PS Tira hanya dua hari.
"Anak-anak bermain sabar, menerapkan apa yang kami inginkan. Banyak peluang memang dari PS Tira, tetapi sepertinya mereka belum beruntung," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2018/10/18/07200058/bermain-lambat-jadi-kunci-kemenangan-psis-atas-ps-tira