Kalteng Putra sempat memimpin melalui gol Moses Nazaret pada menit ke-28. Namun Persegres bangkit pada babak kedua karena mencetak dua gol melalui eksekusi penalti Obet Yulius pada menit ke-63 serta lesakan Andika Dian Asruri pada menit ke-79.
“Faktor luck ada di pihak tuan rumah sebab saya lihat para pemain kami sudah tampil maksimal. Faktor luck akhirnya menentukan hasil. Kita lihat dalam pertandingan tadi, jual-beli serangan, peluang kami juga banyak, itulah sepak bola,” ujar Bambang.
Bambang juga menyoroti kendornya konsentrasi para pemain Kalteng Putra, khususnya barisan pertahanan. Ini membuat Persegres bisa menyamakan kedudukan dan akhirnya membalikkan keadaan.
“Faktor lain adalah konsentrasi pemain. Pertandingan hari ini memang menguras tenaga, karena tensi juga tinggi. Saya lihat pemain tuan rumah juga menunjukkan fighting spirit tinggi, mereka termotivasi setelah kemarin menang atas Persiwa (Wamena). Saat ketinggalan, mereka mengubah pola permainan,” ucap dia.
Usai kekalahan ini, Bambang dan Kashartadi sebagai pelatih kepala, bakal menggelar evaluasi. Ini sebagai persiapan menghadapai PSS Sleman dalam laga selanjutnya.
“Sudah pasti akan kami lakukan evaluasi, apalagi kami akan lawan Sleman. Masih ada waktu lima hari, sebelum kami menghadapi Sleman,” tutur Bambang.
Moses Nazaret mengungkapkan hal senada. Dia menilai hasil akhir pertandingan tidak adil lantaran Kalteng Putra menguasai jalannya pertandingan.
“Kami sudah berjuang maksimal tapi Persegres dapat hasil lebih baik. Kami sebenarnya target menang tapi hasil berkata lain, mungkin bukan harinya kami. Soal penalti, tidak usah ngomong lah, sudah biasa terjadi di Liga 2,” kata Moses.
Kekalahan dari Persegres belum mengubah posisi Kalteng Putra di klasemen sementara. Mereka masih di urutan ketiga wilayah timur, mengoleksi total 30 poin.
https://bola.kompas.com/read/2018/09/20/23220048/liga-2-kalteng-putra-anggap-persegres-lebih-beruntung