Pada Selasa (14/8/2018) lalu, Dewi mengisahkan pengalamannya membawa merek asal China itu hingga menjadi sponsor kontingen Indonesia.
LiNing adalah perusahaan perlengkapan olahraga dan jersey yang didirikan oleh mantan pesenam Olimpiade asal China. Perusahaan didirikan pada 1990.
Di dalam laman lining.com tercatat bahwa perusahaan menjadi sponsor tim nasional China dan Sudan.
"Saat Asian Games sekarang, LiNing menjadi sponsor kontingen Indonesia dan India," tutur Dewi.
Bagi LiNing, tahun ini adalah tahun ketujuh menjadi sponsor untuk cabang olahraga bulutangkis. Hingga kini, untuk bulutangkis, LiNing menyediakan mulai dari kaus, jaket, handgrip, raket, hingga kaus kaki.
Dewi mengisahkan, saat setiap cabang olahraga mempunyai sponsor sendiri-sendiri, sudah barang tentu banyak warna yang mengemuka pada pertandingan-pertandingan besar.
Menurut Dewi, pihak Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 di Indonesia (Inasgoc) menginginkan agar kontingen Indonesia tampil di hadapan negara-negara peserta dalam satu warna.
"Dengan satu warna kan orang bisa mengidentifikasi, dari negera mana kontingen berasal," ujarnya.
Kesempatan menyediakan warna khusus seragam kontingan, imbuh Dewi, dipakai pihaknya untuk memperkenalkan produk LiNing ke lebih banyak kalangan masyarakat di Tanah Air.
"Kami berusaha lebih dikenal masyarakat Indonesia," kata Dewi lagi.
Lebih memerinci, lanjut Dewi, pihaknya menyediakan sekitar 13 item untuk satu orang anggota kontingen Indonesia. Sementara, untuk satu orang atlet, masih ada tambahan empat set seragam bertanding mulai dari kaus hingga celana.
Menurut data dari Inasgoc, Indonesia mengerahkan total 935 atlet. Sementara, jumlah total atlet dari 45 negara peserta Asian Games 2018 mencapai angka 11.478 orang. Mereka mengikuti 40 cabang olahraga.
(Baca: Atlet Punya Satu Senjata Ampuh, Ini Dia!)
https://bola.kompas.com/read/2018/08/31/16365768/sponsor-kontingen-indonesia-ingin-lebih-dikenal