Manajer pelatnas menembak, Sarozawato Zai, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia biasanya akan memberikan perhatian ketika atletnya sudah memiliki prestasi atau juara.
"Di Indonesia, atlet atau cabang olahraga baru mendapat perhatian ketika sudah jadi (berprestasi). Beda dengan negara maju, mereka memperhatikan atlet dari nol hingga jadi," ungkap Sarozawato seperti dikutip dari Harian Kompas (28/7/2018).
Oleh karena itu, PB Perbakin berupaya memperbaiki situasi seperti membuat pola pembinaan agar olahraga menembak dapat diminati oleh generasi muda sehingga muncul bibit atlet yang baru dan unggul.
Upaya tersebut juga juga diharapkan dapat mengukir prestasi baru sehingga atlet menembak nasional nantinya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Atlet menembak nasional nomor 10 m air rifle putra, Fathur Gustafian, mengharapkan agar pada pertandingan Asian Games mendatang dapat menjadi ajang pembuktian bagi atlet menembak untuk dapat menyumbang emas untuk Indonesia.
"Kami bertekad untuk berprestasi di sini karena ini satu-satunya cara agar cabang kami bisa diperhatikan pemerintah," ungkap Fathur.
Atlet menembak nasional dipastikan dapat bertanding pada 18-26 Agustus 2018 di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Terdapat 30 atlet menembak nasional yang diturunkan yang akan bermain pada 20 nomor menembak.
https://bola.kompas.com/read/2018/08/01/14300058/asian-games-indonesia-diharapkan-akhiri-paceklik-medali-menembak