Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pencapaian Penting Tim Liga Kompas Gramedia di Piala Gothia 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegigihan tim bentukan Liga Kompas Gramedia yang bertarung di Piala Gothia 2018 mendapat apresiasi. Kendati gagal menjadi juara, tim LKG-SKF menunjukkan mentalitas kuat ketika bertarung melawan tim dari berbagai negara. 

Tim LKG-SKF Indonesia gagal melangkah ke final setelah ditumbangkan tim asal Islandia, Stjarnan 1 di semifinal, Jumat (20/7/2018) dini hari WIB. Pada laga antartim di kelompok usia 15 tahun ini, tim LKG SKF harus mengakui keunggulan Stjarnan 1 dengan skor 2-3.

Kendati demikian, pelatih tim LKG SKF, Iskandar, tetap mengapresiasi perjuangan keras anak asuhnya di ajang tersebut.

"Saya bangga dengan perjuangan anak-anak, bahkan sampai ada yang berdarah atau ditandu keluar lapangan," kata Iskandar dalam acara penyambutan kepulangan Tim SKG SKF di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Sang kapten tim LKG SKF, Muhammad Uchida, mengungkapkan faktor keberhasilan timnya di Piala Gothia 2018.

"Di turnamen ini, saya dan teman-teman tidak memiliki rasa takut menghadapi lawan-lawan di Piala Gothia. Kami percaya bisa dan punya mental juara," ujar Muhammad Uchida.

Uchida juga menilai kelelahan di babak delapan besar membuat timnya kandas di semifinal.

"Kami paling kewalahan di babak delapan besar saat melawan tuan rumah Swedia. Mereka punya bek tinggi-tinggi," ujar Uchida.

"Mungkin itu juga menjadi faktor kami kalah di semifinal karena kelelahan. Laga melawan Swedia begitu keras dan intensitas permainan yang tinggi," ucapnya.

Pembuktian Liga Kompas Gramedia 

Pencapaian hingga semifinal ini tetap prestasi membanggakan. Hal itu menunjukkan tim seleksi pemain Liga Kompas Gramedia Panasonic U14 tersebut sudah masuk 4 besar dunia kategori Boys 15.

Babak semifinal sudah lama tidak dicapai tim LKG-SKF. Mereka terakhir kali menjejakkan langkah ke semifinal pada 2013, dan mengakhiri kompetisi menjadi runner-up.

Tim LKG-SKF kalah dari tim yang negaranya menunjukkan pembinaan usia dini bagus, Islandia. Negara tersebut menjadi debutan pada Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.

Sebelum kalah di semifinal, Tim LKG-SKF tampil luar biasa pada babak-babak sebelumnya. Mereka menundukkan beberapa tim asal Swedia, Jerman, Denmark, serta tim asal Brasil yang juga punya sejarah bagus di dunia sepak bola.

Direktur Liga Kompas Gramedia U-14, Adi Prinantyo, tetap menganggap pencapaian tersebut sebagai sesuatu yang memiliki arti besar.

"Bisa mencapai semifinal penting bagi Liga Kompas Gramedia karena kami bertarung di kompetisi Boys 15 yang diikuti 194 dari berbagai belahan dunia dan sanggup menjadi empat besar terbaik," kata Adi Prinantyo.

"Hal ini menjadi bukti bahwa sistem pembinaan Liga Kompas Gramedia dapat dipertanggungjawabkan dan menghasilkan talenta-talenta yang diakui di tingkat nasional mau pun internasional," ujar dia.

Liga Kompas Gramedia (LKG) sejauh ini sudah berjalan delapan musim.  (Wisnu Nova) 

https://bola.kompas.com/read/2018/07/24/08052838/pencapaian-penting-tim-liga-kompas-gramedia-di-piala-gothia-2018

Terkini Lainnya

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Internasional
Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Timnas Indonesia
Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Internasional
Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Internasional
Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Liga Spanyol
Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Liga Inggris
Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Liga Indonesia
Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Badminton
Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Liga Inggris
Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Internasional
Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

Timnas Indonesia
Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke