Gelandang Chelsea ini menilai La Furia Roja memiliki ketergantungan dengan gaya permainan yang mengandalkan penguasaan bola plus umpan-umpan pendek cepat, atau disebut tiki-taka.
Setelah dipatenkan sejak era pelatih Luis Aragones, Spanyol seperti menemukan bentuk permainan yang sesuai dan terus menerus meraih juara. Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010 menjadi bukti kedigdayaan El Matador yang mengusung gaya tiki-taka.
Namun, kejatuhan mereka terjadi pada Piala Dunia 2014 setelah tersingkir pada fase penyisihan grup. Nasib buruk berlanjut pada Piala Eropa 2016 karena tersingkir pada babak 16 besar.
Akan tetapi Fabregas mengaku bingung, mengapa dalam kurun waktu empat tahun setelah mengalami kejatuhan, Spanyol sama sekali tak mencoba untuk berubah. Menurut Fabregas, hal tersebut membuat Spanyol disingkirkan oleh Rusia via tendangan penalti dalam laga 16 besar Piala Dunia 2018, Minggu (1/7/2018).
"Saya merupakan penggemar berat tiki-taka. Mereka pun menggunakan bola dan menampilkan permainan indah, tetapi tak ada yang terjadi," ucap Fabregas seperti dikutip BolaSport.com dari laman Goal.
"Ada banyak peluang saat menyerang melalui beberapa operan. Namun, apa yang mereka lakukan hanya kembali ke kaki mereka sendiri," ujar eks-pemain FC Barcelona dan Arsenal ini.
"Mereka kembali menyerang, tetapi terlihat seperti hanya ingin menguasai bola," katanya lagi. (Ahmad Tsalis Fahrurrozi)
https://bola.kompas.com/read/2018/07/02/16100028/fabregas-sebut-spanyol-sangat-tergantung-pada-tiki-taka