Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Lopetegui Mengulangi Kisah Kubala pada Piala Eropa 1980

Lopetegui resmi menjadi nakhoda baru Real Madrid setelah diumumkan pada Selasa (12/6/2018). Pengumuman itu mengejutkan banyak pihak lantaran terjadi hanya empat hari sebelum Lopetegui membawa Spanyol menghadapi Portugal dalam laga pertama Piala Dunia 2018.

Selain itu, Lopetegui juga baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dengan timnas Spanyol dengan durasi hingga 2022. Keputusan Lopetegui itu membuat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kecewa.

Sehari setelah pengumuman resmi Lopetegui ke Real Madrid, Presiden RFEF Luis Rubiales memutuskan untuk memecat Lopetegui.

"Kami dipaksa mengakhiri kontrak dengan Julen Lopetegui,” ujar Rubiales dikutip BolaSport.com dari Football Espana.

“Lopetegui adalah pelatih yang bagus, tapi kami tak bisa menerima keputusan ini,” tutur Rubiales lagi.

Aksi RFEF memecat Lopetegui terbilang berani. Pasalnya, sehari setelah keputusan itu Piala Dunia 2018 akan bergulir.

Timnas Spanyol pun menunjuk mantan bek Real Madrid, Fernando Hierro, untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Lopetegui.

Pengkhianatan Lopetegui terhadap timnas Spanyol seolah mengulangi kisah kelam pada Piala Eropa 1980. Pada 8 Juni 1980, sehari sebelum Piala Eropa dimulai, pelatih timnas Spanyol kala itu, Ladislao Kubala, menyetujui tawaran untuk melatih FC Barcelona.

Keputusan itu disampaikan Kubala di depan awak media dan menimbulkan kegemparan baik di sepak bola Spanyol maupun internasional. Namun bedanya, Kubala meninggalkan timnas Spanyol setelah Piala Eropa 1980.

Akan tetapi, kabar kepindahan Kubala itu terlanjur membuat para pemain Spanyol terpukul. Buktinya, La Furia Roja tak bisa berbicara banyak dalam pesta olahraga antarnegara Eropa yang digelar di Italia. Spanyol menjadi juru kunci Grup 2.

Bahkan, Spanyol kala itu tak mampu mendulang satu pun kemenangan. Tim arahan Kubala hanya mampu meraih satu hasil imbang dan dua kekalahan dalam tiga pertandingan fase grup.

La Roja ditahan imbang Italia dengan skor 0-0 pada laga pertama. Setelah itu, mereka ditumbangkan Belgia dan Inggris dengan skor identik, 1-2, pada partai berikutnya. Status juru kunci membuat timnas Spanyol harus angkat kaki lebih cepat dari Italia.

Dengan pengkhianatan yang sama, akankah nasib serupa dialami timnas Spanyol pada Piala Dunia 2018? (Taufan Bara Mukti)

https://bola.kompas.com/read/2018/06/14/18150008/kasus-lopetegui-mengulangi-kisah-kubala-pada-piala-eropa-1980

Terkini Lainnya

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke