Ketika mengetahui situasi keaamanan di sekitar stadion tidak memungkinkan menggelar pertandingan, panitia pelaksana (panpel) memutuskan untuk membatalkan laga ini.
Setelah sepakat pertandingan dibatalkan, pihak Persija dan Persebaya menandatangani surat pernyataan yang berisi pengembalian status pertandingan pada PT LIB selaku operator kompetisi.
Menurut Chairul Basalamah, panpel kali ini tidak bekerja maksimal sehingga pertandingan harus dibatalkan.
"Dalam pertandingan big match seperti ini, yang dibutuhkan adalah kejelasan dan juga ketegasan. Ini Anda lihat sendiri pihak panpel sama sekali tidak ada kejelasan," ujar Chairul dikutip dari Bolasport.com.
Lebih lanjut, menurut dia, ada beberapa kejanggalan di balik tertundanya tersebut yang dinilai menguntungkan tuan rumah.
"Pertandingan malam ini kan Persija akan main tanpa sejumlah pemainnya, nanti pas dijadwalkan ulang mereka jadi lengkap, ya kan?" kata sang manajer.
"Kalau orang pintar tahulah, pertandingan ini dibuat sedemikian rupa sehingga batal, padahal pemain kami sekarang sedang formasi lengkap," ujar Basalamah.
Salah satu kekhawatiran Basalamah kali ini adalah bisa saja striker andalan Persija, Marko Simic, bermain pada laga tunda nantinya.
Seperti diketahui, Marko Simic saat ini sedang menjalani hukuman larangan bermain sebanyak empat laga dari Komisi Disiplin PSSI.
Selain kerugian masalah teknis pertandingan, Basalamah juga menyebut Persebaya harus menanggung rugi secara finansial.
"Kami membeli tiket pesawat mendadak, ini kan sudah mendekati Lebaran, otomatis harga naik, begitu juga cari hotel juga tidak mudah. Namun, ya tidak apalah, kami datang ke sini untuk bertanding kok, sesederhana itu," ucap pria berkacamata ini. (Irfa Ulwan)
https://bola.kompas.com/read/2018/06/04/11594228/lawan-persija-batal-persebaya-merasa-paling-dirugikan