Ya, satu suporter Timnas Indonesia dengan nama Catur Yuliantono, meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Catur menjadi korban akibat terkena ledakan petasan usai pertandingan pada Sabtu (2/9/2017) petang yang berakhir imbang tanpa gol.
Andik, yang tampil pada laga tersebut, turut prihatin dan berduka. Pemain klub Liga Malaysia, Selangor FA, meminta suporter tidak mengulangi hal serupa yang justru sangat merugikan.
"Saya mewakili seluruh pemain timnas mengucapkan turut berduka cita," ujar Andik selepas pertandingan.
"Saya harap kejadian ini yang terakhir," kata Andik yang juga mengimbau agar suporter lebih hati-hati.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, menggelar sesi jumpa pers dadakan terkait insiden ini. Tisha mengatakan, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Kota Bekasi.
Kejadian meledaknya petasan itu dilakukan suporter dari sisi tribune selatan saat wasit sudah membunyikan peluit tanda pertandingan selesai. Petasan itu meluncur ke tribune timur, tempat korban berada.
Kata Tisha, korban datang ke Stadion Patriot bersama dengan keluarganya dan memesan tiket di tribune timur. Korban yang lahir pada 18 Juli 1985 itu tinggal di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Sepak bola kita menghadapi ujian. Pada menit akhir tadi ada insiden kembang api yang diterbangkan. Itu sangat fatal. Petasan itu dari tribune selatan ke tribune timur," kata Tisha.
https://bola.kompas.com/read/2017/09/02/20575988/indonesia-vs-fiji-andik-berharap-insiden-petasan-tak-terulang-lagi