KOMPAS.com – Lambat tetapi pasti Persela Lamongan mulai menemukan irama permainan yang diharapkan sang pelatih Heri Kiswanto (Herkis) dalam menjalani pertandingan demi pertandingan di kompetisi Liga 1.
Salah satu bintang muda Persela, Mohammad Fahmi Al Ayyubi, berhasil mencuri perhatian.
Pemain tersebut lahir di Dusun Ngering, RT 1/RW 4, Desa Legok, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, pada 21 Desember 1995.
Beroperasi di sektor penyerang sayap sebelah kanan, Fahmi perlahan mulai menyatu dengan rekan-rekannya yang lebih senior, termasuk para pemain asing, guna melengkapi rangkaian puzzle yang diinginkan Herkis.
"Musim ini adalah pertama kali saya berlaga bersama tim senior (Persela). Alhamdulillah, setelah tidak dimainkan di pertandingan pertama lawan PSM (Makassar), akhirnya saya mulai mendapat kesempatan saat pekan kedua menghadapi Madura (United)," ucap Fahmi kepada Kompas.com.
Kesempatan perdana yang diberikan kepadanya di laga kandang kontra Madura United di Stadion Surajaya, Lamongan, pada 21 April 2017 lalu, berhasil dilalui dengan debut manis.
Tidak hanya membawa Persela meraih kemenangan perdana di kompetisi Liga 1, dia juga berhasil mencatatkan namanya di papan skor bersama Ivan Carlos.
Kondisi yang membuat para pendukung Persela sontak kegirangan dan lantas mulai mengelu-elukan namanya, yang membuat Stadion Surajaya sempat bergemuruh.
Puncaknya ialah saat Fahmi berhasil mencetak dua gol untuk membawa tim Laskar Joko Tingkir menang 4-0 atas Arema di tempat yang sama, 21 Mei 2017 lalu.
"Intinya saya tidak ada pandangan atau target pribadi untuk bisa cetak gol berapa musim ini karena saya ingin utamakan Persela bisa meraih kemenangan dalam setiap pertandingan ketimbang saya cetak gol, tetapi tim kalah," kata dia.
"Saya juga merasa sangat terbantu dengan adanya regulasi pemain U-23 yang diharuskan kepada setiap tim yang bertanding, yang membuat para pemain muda seperti saya jadi punya kesempatan bermain lebih," ujar Fahmi.
"Selain itu, hal lain yang mungkin membuat saya tambah semangat dalam menjalani pertandingan sebaik mungkin untuk membawa Persela memenangi pertandingan adalah adanya teriakan maupun yel-yel yang dinyanyikan oleh suporter untuk memberikan dukungan," tutur dia.
Fahmi mengaku selama ini banyak mendapatkan dukungan dari manajemen, pelatih, hingga para pemain senior dalam rangka transfer ilmu maupun pengalaman.
"Selesai latihan bersama, biasanya saya terkadang sama Mas Samsul (Arif) atau Mas Juan Revi melanjutkan sendiri atau nambah lah istilahnya. Di situ, saya belajar banyak dari mereka berdua beberapa macam teknik yang belum saya ketahui sebelumnya hingga cerita-cerita menarik sampai mereka berdua bisa menjadi pemain top," kata dia.