Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksperimen Wenger dan Iktirad Mr Arsenal

Kompas.com - 28/04/2017, 10:15 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Tumbangnya Arsenal dari Borussia Moenchengladbach pada partai Piala UEFA, 24 September 1996, menjadi salah satu momen kegagalan taktik Arsene Wenger.

Arsenal yang menerapkan 3-5-2, sempat menutup paruh pertama dengan skor 1-1. Akibat Wenger nekat menjajal 4-4-2, tim beralias The Gunners malah kalah 2-3.

Dikatakan nekat karena para pemain Arsenal belum pernah mengasah formasi empat bek dalam sesi latihan. Bahkan, keputusan Wenger sempat menuai protes dari Tony Adams. Sang kapten mengutarakan ketidaknyamanan para pemain dengan empat bek sejajar.

Mendengarkan kritik pemain belakang berjulukan Mr Arsenal itu, Wenger pun patuh. Dia mempertahankan formasi tiga bek hingga musim 1996-1997 berakhir.

Wenger baru mengusung formasi 4-4-2 pada musim berikutnya dan meraih gelar juara Premier League - kasta teratas Liga Inggris - untuk kali pertama.

Baca: Wawancara Eksklusif, Lilipaly di Antara Mimpi Promosi dan Rindu Timnas

Dok. Skysports Mantan kapten Arsenal, Tony Adams.

Sejak itu pula, Wenger tidak pernah lagi menerapkan formasi tiga bek. Bahkan, dia pernah mencibir taktik yang identik dengan sepak bola Italia itu.

"Sedikit ironi, ketika hampir seluruh tim Eropa menggunakan empat bek sejajar, satu demi satu klub Inggris mengadopsi pola lama dengan sweeper dan wing-back," ujar Wenger menanggapi formasi tiga bek yang marak di Premier League pada musim 2016-2017.

Bukanlah ironi sebenarnya apabila hasil atau bahkan gelar juara menjadi orientasi utama. Tengok saja Chelsea, yang meraih rentetan kemenangan setelah Antonio Conte mulai menerapkan formasi 3-4-3.

Kini, klub beralias The Blues memuncaki klasemen dan cuma berjarak sembilan poin dari gelar juara.

Sebaliknya, Wenger yang bersikeras dengan empat bek sejajar setidaknya hingga pekan ke-32 Premier League, terancam melanjutkan puasa gelar.

Pertahanan rapuh dalam formasi kesayangan Wenger menjadi salah satu penyebabnya. Total 40 kali bola bersarang di gawang mereka atau hanya lebih baik dari Liverpool di antara penghuni zona enam besar lainnya.

Lubang besar di belakang turut mendorong Adams untuk kembali mengkritik mantan bosnya.

"Dia memiliki unit ofensif luar biasa, tetapi mengabaikan pertahanan. Padahal, kalau bisa memperkuat area ini, mereka bisa menjuarai liga," kata Adams.

Baca: Marquee Player Bali United Bicara soal Van Gaal dan Kluivert

Glyn KIRK / AFP Gelandang Crystal Palace, Andros Townsend (kedua dari kanan) tampak bersuka cita seusai membobol gawang Arsenal di Selhurst Park pada 10 April 2017.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com