Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Paul Pogba Dituntut Jadi Pemain "3 In 1"

Kompas.com - 13/04/2017, 17:30 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Gelandang Manchester United, Paul Pogba, merasa dapat tuntutan tidak realistis dengan menempati tiga posisi sekaligus.

Beban itu dipikul Pogba setelah direkrut Man United dengan status pemain termahal dunia pada musim panas 2016. Saat itu, tim berjulukan Setan Merah itu menggelontorkan uang senilai 105 juta euro (sekitar Rp 1,4 triliun).

Sebagai pemain termahal, Pogba menuai kritik akibat performanya. Dia cuma mencetak tujuh gol dalam 43 pertandingan pada berbagai ajang musim ini.

Gelandang asal Perancis itu juga kerap disorot karena ketidakmampuannya menyaring ancaman ke daerah pertahanan Man United.

Hanya, Pogba mengingatkan bahwa dua poin tersebut bukanlah tugas utamanya.

"Orang-orang mengatakan, 'Pogba harus mencetak gol dan melakukan hal ini.' Saya merasa seperti dituntut menjadi bek, gelandang, dan striker," tutur Pogba.

"Padahal, tugas saya menjadi gelandang, mengatur permainan, dan memberikan assist," ucap dia.

Baca: Di Timnas, Ada "Jose Mourinho" di Sisi Luis Milla

Pogba pun mengaku tidak terganggu dengan tuntutan itu. Dia cuma memikirkan bagaimana mendongkrak prestasi timnya.

Kini, Man United tengah menduduki peringkat kelima klasemen sementara Premier League dan sudah mencapai babak perempat final Liga Europa.

"Tim ini tampil bagus dan ingin menjuarai Liga Europa. Kami juga berjuang demi posisi empat besar," kata Pogba.

Berikutnya, Man United akan melawan Anderlecht pada partai pertama perempat final Liga Europa di Stadion Constant Vanden Stock, Kamis (13/4/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com