Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riedl Tetap Puji Suporter Vietnam meski Bus Timnas Dilempari

Kompas.com - 09/12/2016, 08:31 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, menilai perusakan kaca bus di Vietnam hanyalah dilakukan oknum suporter. Dia menilai sebagian besar pendukung The Golden Star - julukan timnas Vietnam - berjiwa sportif.

Bus timnas dilempari batu seusai semifinal kedua Piala AFF 2016 di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016). Laga tersebut berakhir imbang 2-2 sehingga Vietnam tersisih dengan agregat 3-4.

Seusai laga, terjadi pelemparan batu ke bus timnas. Hal ini mengakibatkan dokter tim, Syarief Alwi, dan pelatih kiper, Gatot Prasetyo, mengalami cedera ringan.

"Itu hanya perilaku satu orang. Tidak bisa dikatakan (itu) sebagai tabiat semua suporter Vietnam," kata Riedl seusai mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (8/12/2016) malam.

Bus timnas Indonesia dilempar batu oleh oknum suporter Vietnam saat keluar dari area Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016).

Atas kejadian tersebut, rombongan timnas memutuskan untuk kembali ke stadion dan meminta pengawalan ekstra. Kejadian tersebut pun sudah dilaporkan kepada AFF.

"Saya yakin 99 persen suporter Vietnam merupakan pendukung yang sportif,” ucap Riedl melanjutkan.

”Segelintir oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan ini. Dokter Syarief dan pelatih kiper, Gatot, sedikit terluka imbas kejadian tersebut," kata eks pelatih Vietnam itu.

Riedl memang mempunyai hubungan psikologis dengan suporter Vietnam. Pada 2006, saat sang pelatih harus menjalani operasi ginjal.

Kala itu, banyak rakyat Negeri Paman Ho tersebut yang menawarkan diri sebagai calon pendonor ginjal bagi pelatih asal Austria itu. Dua orang Vietnam terpilih untuk diambil ginjalnya. (Segaf Abdullah) 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com