JAKARTA, KOMPAS.com - Eks bek tim nasional (timnas) Indonesia, Yeyen Tumena Chaniago (40), membeberkan mengapa sepak bola di Indonesia tidak pernah sepi dari para pelakunya yang merupakan keturunan Minang.
Hal itu dipaparkan Yeyen Tumena saat dihadirkan ke kantor redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (20/10/2016).
Sebagai putra asli Minang, Yeyen Tumena cukup antusias saat ditanya menyoal rekam jejak para keturunan Minang di dunia si kulit bulat Tanah Air.
Menurut pria kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut, hadirnya pemain, pelatih, hingga tokoh sepak bola asal Minang tidak lepas dari karakter perantau yang melekat.
"Hadirnya banyak pelaku sepak bola dari tanah Minang sebetulnya tidak diperkirakan. Pada zaman dulu, sepak bola di Sumatera Barat saja tidak terlalu baik jika dibandingkan dengan Sumatera Utara (Sumut) misalnya," ucap Yeyen.
"Ini juga tidak lepas dari peningkatan kualitas per individu. Pasalnya, banyak dari mereka yang lahir di Minang tetapi besar di daerah lain," katanya.
Masih menurut Yeyen, mendapat pelatihan di luar Minang, membuat para pemain lebih dituntut dan semakin terpacu untuk tidak gampang menyerah.
Sedikitnya, tiga pelatih keturunan Minang dipercaya menukangi tim pada Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016. Mereka adalah Nilmaizar (Semen Padang), Jafri Sastra (Mitra Kukar), dan Indra Sjafri (Bali United).
Belum lagi nama-nama pemain potensial macam Irsyad Maulana (Semen Padang), Novri Setiawan (Persija Jakarta), hingga Teja Paku Alam (Sriwijaya FC).
Lebih senior lagi, ada nama mantan pemain Persija, Oyong Liza, pelatih berpengalaman Suhatman Imam, dan instruktur pelatih berkelas AFC, Emral Abus, yang semakin menegaskan dominasi urang awak di persepakbolaan Indonesia.
"Mereka bisa mendapat pengalaman sepak bola di luar Minang. Karakter orang Minang yang ulet di mana pun berada mungkin bisa menjadi catatan mereka bisa tampil seperti sekarang," tutur Yeyen.
Menariknya, sepanjang karier persepakbolaan Yeyen dari 1995-2007, tidak satu pun klub asal Sumatera Barat yang pernah dia bela.
Faktanya, Yeyen justru lebih memilih membela klub yang berbasis di Medan, Sumut, yakni PSMS Medan pada 2005.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.