Liga Champions, Ajang Unjuk Gigi Leicester City Sesungguhnya

LEICESTER, KOMPAS.com - Kapten Leicester City, Wes Morgan, menganggap bahwa kemenangan 1-0 timnya atas FC Kobenhavn di Liga Champions adalah bukti kekuatan Leicester yang sebenarnya.

Gol Riyad Mahrez pada menit ke-40 mengantar Leicester meraih tiga poin pada pertandingan Grup G Liga Champions di Leicester City Stadium, Selasa (18/10/2016).

Hasil tersebut membuat Leicester menjadi klub Inggris pertama yang meraih tiga kemenangan pada pertandingan awal di Liga Champions.

"Penampilan kami layaknya seperti musim lalu. Leicester menunjukkan semangat juang yang mengantar kami meraih sukses. Leicester bermain bagus, tetapi semangat para pemain-lah yang menentukan hasilnya," kata Morgan.

Yet to concede a goal in the #UCL. Looks like @kschmeichel1 is enjoying himself! pic.twitter.com/CEwT78LGU7

— Champions League (@ChampionsLeague) October 18, 2016

Leicester kini nyaman di peringkat pertama klasemen sementara Grup G dengan sembilan poin dan belum kebobolan.

Performa skuat asuhan claudio Ranieri itu di Liga Champions bertolak belakang dengan di Premier League.

Berstatus sebagai juara bertahan, Leicester tercecer di peringkat ke-13 klasemen dari delapan kali pertandingan.

Mereka baru meraup 8 poin dan sudah menderita empat kekalahan.

Terakhir, Morgan dkk kalah 0-3 dari Chelsea di Stamford Bridge. Hasil tersebut resmi menjadikan mereka juara bertahan Premier League terburuk sejak Blackburn Rovers 1995-1996.

Selain semangat juang, Morgan juga memberi kredit khusus untuk kiper tim, Kasper Schmeichel yang melakukan penyelamatan terhadap peluang penyerang Kobenhavn, Andreas Cornelius, pada babak kedua laga.

"Penyelamatan Kasper sangat bagus. Dia tidak banyak bekerja keras sepanjang laga, tetapi harus tetap waspada terhadap peluang lawan mencetak gol. Kasper berada di posisi yang tepat untuk memastikan kemenangan kami dan itu bukti kualitasnya," tutur Morgan.