AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pelatih asal Portugal, Andre Villas-Boas, membeberkan perjalanan hubungan dengan manajer Manchester United, Jose Mourinho, hingga dia dibutakan cinta oleh The Special One.
Villas-Boas merupakan asisten Mourinho dalam kurun waktu 2002-2009. Mereka bekerja sama di FC Porto, Chelsea, dan Inter Milan.
Namun, ketegangan di antara keduanya membuat Villas-Boas memilih berkarier sendiri sebagai pelatih untuk berturut-turut menukangi Academica, Porto, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Zenit St Petersburg.
Berbicara dalam acara ASPIRE4SPORT and the Aspire Academy Global Summit di Amsterdam, Villas-Boas menceritakan hubungan dengan Mourinho.
"Pada masa perkembangan karier, bekerja dengan Jose adalah waktu terbaik dalam hidup saya. Bekerja dengan dia membawa Anda ke tingkat selanjutnya," kata Villas-Boas seperti dilansir Sky Sports, Selasa (4/10/2016).
"Anda akan jatuh cinta dengan Jose dan dia menjadi idola Anda. Saya ingin menjadi seperti dia, mengetahui segala sesuatu yang dia tahu dan menyerap semua informasi yang dia berikan," ucap Villas-Boas lagi.
Baca Juga:
Wenger Komentari Pemecatan Villas-Boas
Villas-Boas: Kekalahan 0-6 dari City Sangat Memalukan
Mourinho Tak Peduli dengan Komentar Villas-Boas
Juru taktik kelahiran Porto, Portugal, 38 tahun silam ini bercerita lebih lanjut.
"Kemudian Anda akan jatuh di sisi yang salah dari Jose dan saat itulah hal-hal berubah dan Anda menyadari bahwa Anda telah dibutakan oleh seseorang," ujar Villas-Boas.
"Dia memiliki kemampuan menarik untuk dapat mengeluarkan sisi terbaik dari Anda, yang bisa memiliki konsekuensi baik ataupun buruk. Konsekuensi yang saya ambil sebagai akibat dari argumen atau perselisihan yang kami alami, saya memulai karier kepelatihan saya," tuturnya lagi.
Villas-Boas mengikuti jejak Mourinho dengan mengantarkan Porto menjuarai liga domestik dan Liga Europa, sebelum bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2011.
Akan tetapi, pria yang memiliki rekor kemenangan 84,48 persen di Porto ini cuma bertahan sembilan bulan di Stamford Bridge lantaran mengalami perselisihan dengan sejumlah pemain senior The Blues.
"Pengalaman bersama Chelsea terlalu banyak dan terlalu cepat. Saya tidak fleksibel sebagai manajer pada waktu itu," kata Villas-Boas.
"Saya sosok komunikatif, tetapi saya tidak fleksibel dalam pendekatan saya. Saat berada di Tottenham, saya belajar untuk menjadi berbeda," ucap dia lagi.
54% - Andre Villas-Boas has the best win percentage of any Tottenham manager in the Premier League. Departed.
— OptaJoe (@OptaJoe) December 16, 2013
Seusai menukangi Spurs, Villas-Boas kembali panen gelar bersama Zenit. Dia sukses merengkuh trofi Liga Rusia, Piala Rusia, dan Piala Super Rusia. (Septian Tambunan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.