BANDUNG, KOMPAS.com - Laga melawan Persija Jakarta pada Sabtu (16/7/2016) lalu kemungikan besar menjadi pertandingan terakhir Persib Bandung menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam perhelatan TSC 2016.
Manajemen Persib berencana kembali menggunakan markas lama, Stadion Si Jalak Harupat. Kembalinya Persib ke markas lama disebabkan Stadion GBLA akan dipersiapkan untuk pembukaan PON Jabar XIX 2016.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar secara tegas lebih memilih Stadion Si Jalak Harupat untuk dijadikan markas Persib. Menurut dia, belum tertatanya pengelolaan Stadion GBLA membuat Persib ogah mengambil risiko.
"(Kami) Pasti balik lagi ke Jalak Harupat, GBLA ini ribet," ucap Umuh saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Senin (18/7/2016).
Pertandingan Persib kontra Persija menyisakan banyak persoalan. Sebelum pertandingan, konflik sudah muncul sewaktu sekelompok orang yang mengaku warga sekitar GBLA mendemo dan menolak Persib memakai Stadion GBLA.
Unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk protes lantaran warga tak kebagian jatah tiket. Umuh menambahkan, kapasitas stadion yang terlalu besar (38.000 kursi) membuat manajemen mesti menambah personel keamanan.
"GBLA terlalu besar, penjagaanya juga harus banyak. Ini juga membuat saya kasihan kepada polisi," kata Umuh.
Persoalan buruknya pengelolaan parkir membuat para suporter kecewa. Antusiasme suporter dimanfaatkan para oknum untuk mendulang rupiah dengan mematok tarif parkir tinggi. Selain itu, terbatasnya lahan parkir untuk kendaraan roda empat menjadi bahan evaluasi manajemen Persib.
"Kepada pengguna jalan di tol mohon maaf kemarin terganggu," ujar Umuh.
Masalah lebih rumit muncul ketika tingkat kebocoran penonton semakin tinggi. Menjamurnya para calo tiket membuat kerugian finansial kian membengkak. Dengan kesemerawutan tata kelola stadion, Umuh menjelaskan, GBLA hanya akan digunakan untuk ajang latihan ataupun uji coba Persib.
"(GBLA) Untuk latihan saja kecuali kalau urgent. Iya merugikan, ke depannya saya takut gimana-gimana ada kejadian ambruk atau seperti apa. Namun, alhamdulillah kemarin tidak ada masalah," tuturnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.