Eto’o Tunda Laga Amal di Turki

KOMPAS.com - Bintang Kamerun, Samuel Eto'o, mengumumkan bahwa pertandingan amal pada Sabtu (16/7/2016) di Antalya, Turki, ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Penundaan itu didasari alasan keamanan menyusul adanya upaya kudeta militer di Turki, Jumat (15/7/2016).

Laga amal itu memang digagas oleh Eto’o yang bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi yayasan pribadinya. Pertandingan itu rencananya akan mempertemukan Bintang Dunia versus Bintang Turki.

"Kepada semua, saya meminta maaf untuk mengumumkan bahwa karena alasan keamanan, Eto'o Charity Match, yang seharusnya berlangsung hari ini di Antalya Arena, ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Eto’o dalam akun Twitter-nya, seperti dikutip dari BBC Sports.

Dear all, I am sorry to announce that for security reasons, Eto'o Charity Match, that was… https://t.co/euZaeBmeAE

— Samuel Eto'o (@setoo9) 16 Juli 2016

"Saya berterima kasih kepada semua untuk dukungan dan mengharapkan pengertian Anda," lanjut Eto’o, yang kini bermain untuk klub Turki, Antalyaspor.

Sebelumnya, beberapa nama besar di dunia sepak bola, seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, Luis Suarez, hingga Diego Maradona, memang direncanakan untuk ambil bagian dalam pertandingan amal di Turki.

Namun, di Turki, Jumat, telah terjadi aksi percobaan kudeta oleh pihak militer yang mengakibatkan situasi tidak kondusif di negara tersebut.

Pada Sabtu, klub Barcelona pun mengumumkan bahwa Lionel Messi dan Andres Iniesta, saat aksi kudeta terjadi, masih berada di Spanyol, belum berangkat ke Turki.

Selain itu, Barcelona pun menginformasikan bahwa gelandang mereka, Arda Turan, dan mantan pemain Barcelona, seperti Carlos Puyol, Deco, dan Eric Abidal, sudah berada di Turki dan dalam kondisi aman, "jauh dari daerah berbahaya".

Mereka secara konstan tetap berhubungan dengan klub. Demikian isi pengumuman resmi dari klub Catalan tersebut.

Official announcement pic.twitter.com/snFyiWLmH8

— FC Barcelona (@FCBarcelona) 15 Juli 2016

Saat ini, Senin (18/7/2016), situasi di Istanbul, Turki, dilaporkan mulai kondusif pascakudeta yang terjadi pada Jumat malam tersebut.